31.5.12

In Memoria Professio

May 31st
22.36

Sehari tanpa tembako, pak beye beraksi. Rakyatnya berhari2 tanpa sembako pak beye cuma...iwak peyee iwak peyee kemane aje? Diem aje ngurusin pidato hemat energi dan mata panda-nya. Emang benar. Efek pidato pak beye soal hemat energi langsung kena waktu nonton pidatonya. Langsung aku matikan tv.

Lalu lintas timeline twitter terpantau lancar di beberapa titik. Namun terkadang detikcom melaju kencang di saat-saat lengah sampai menumpuk di ujung timeline. Sebuah twit muncul dari akun yang dulu ku panggil mabk, sekarang kupanggil 'eh'. Dia bilang pengen main-main melupakan tanggung jawab, trus dihajar masa. Yaa main mah main aja mba. Kecuali kalo maincuri celana dalam pak beye baru dihajar masa.

Tapi aku sedikit mengamini tulisan itu sih. Dalam kondisi tak tahu tujuan magang dimana, lupa tanggung jawab itu adalah cita-cita. Mungkin si mbak Eh itu capek sama tugasnya sebagai manusia banyak kerjaan. Pusing dengan rutinitasnya sebagai homo sapiens. Ya mending lah mbak Eh daripada pusing gak punya kerjaan.

Kontes Robot Nasional 29,45845 hari lagi. Aku semangat. Mengingat magang, tidak semangat. Belum lagi beberapa anggota yang mengundurkan diri karena lima dan lain halnya. Okey tidak masalah. Setidaknya untuk sekarang. Si nganu ke brazil, si nganu mau liburan, si nganu mau nganu, si ngene mau ngene.

Rambut ini makin banyak penghuninya. Lama kelamaan kalau tidak dipangkas bakal jadi kandang biri-biri karena mereka suka bulu lebat dari orang hebat.

Laptop sudah menyala 2x24 jam tamu wajib lapor dengan setiap hari live streaming radio. Sedang mengggarap konsep produk untuk lomba, jadi aku panteng terus ke layar dengan radiasi tinggi siapa tahu aku jadi Hulk.

Seharian ini tidak ada pesan dari sahabat-sahabat sekolah deso yang masuk kantong. Semua pada berlibur habis bersilaturahmi di ciamis sana karena satu pagelaran nikahan. Aku tidak bisa datang karena kalian tahu sendiri.Salam bakti saja untuk Bu Aan. Peluk rindu anak kelas satu penjahat kolong meja ini, Bu.

Sampai bertemu nanti bulan Ramadhan. Aku ingin bertemu Bu Aan serta kawan-kawan yang dulu sering bermain gasing di teras kecamatan. Kita bertemu nanti di satu titik. SD Banjarsari VIII

29.5.12

Eidelweis itu dulu anak kecil di masa lalu

Sebelum ini aku bikin blog yang sudah lapuk macam janda. Aku sudah terlalu lama membiarkan itu blog. Karena selain isinya anak SMP sekali, aku malas.
Postingan awal itu masih ada cerita pertama kali aku masuk kuliah. Masih euforia anak SMA jadi menulis blog dalam keadaan senang. Kesini-sini malas. Lalu ada postingan soal perempuan jaman smp, tapi dihapus. Sengaja biar lakinya gak datengin rumah. Nanti aku mampus. Ada pula soal cerita aneh Eidelweis. Satu hal yang aku sadari saat membuat cerita itu karena saat itu aku disuruh temenku bikin cerita soal dia yang mungkin tertarik pada seorang laki karena suara ketawaannya. aneh.
Karena banyak kolega bertanya siapa Eidelweis yang terlalu sering aku umbar, aku beritahu saja asalnya. Karena selama ini banyak kolega yang menuduhku dekat dengan seorang perempuan dengan Eidelweis versi cerpen. Tidak. Itu hanya cerita. Bosan aku mengklarifikasi.

Kenapa eidelweis. Waktu SD jaman bala-bala masih selawe, aku berteman sama seorang anak kiayi. Perempuan. Dia anak imam besar sebuah masjid di antah berantah Ciamis. Aku pernah bertukar surat. Namanya juga anak SMP dimabuk cinte. Dulu aku menyebut dia Eidelweis, berdasar pada bel SMP 14 saat itu memang lagu klasik Eidelweis. Aku pikir itu romantis. hahaha taek abis itu sebutan.

Sampai aku bercerita memakai tokoh lain Terra dan Andromeda karena aku sedang membaca buku-buku Dee, jadi aku terpengaruh nama2 aneh. Haduh cupu sekali bung. Tapi semua itu biar anda tidak tahu,W.

maaf aku pernah menulis sebuah cerpen dengan 3 nama itu padahal aku janji tidak akan memakainya. Tapi aku pikir itu akan membuat cerpenku jadi pemenang di suatu kompetisi. Nyatanya tidak. Kecewa.

Sudah 3 minggu aku berkontak ria lagi sama anak kiayi itu. Sampai sekarang. Canggung kepalang bingung. Aku pernah mengirim buku laskar pelangi saat itu. Masih ingat juga dia perihal London. Tapi katanya dia melihat Socotra lebih indah. Jadi aku mencari-cari info tentang Socotra. Sampai terpukau melihat Manikin. Dia cerita soal bunyi kepakan sayap. Lucu kali bung. Aku bilang aku mau kesana sama dia. Tapi katanya dia mau nikah disana. Sial. Katanya dia bertemu sama laki di pesantren di Ciamis. Aku ikut senang. Pantas saja sms2 tidak pernah dia balas lagi.
Barusan aku ke Potluck melihat majalah nat geo. Habis rapat sama tim kontes robot gedeg. Sampai saat ini aku masih browsing soal Socotra.

Kepada W, Eideiweis, atau siapapun anda disebut, selamat!! aku ikut senang hahahaha.. Bunga ini sudah digagahi lebahnya. Aku doakan dari sini. Selamat menempuh hidup baru, Eidelweis. Selamat menikah (vulgar). Maaf aku tidak bisa datang karena mengurus robot dan rambut yang belum dipangkas.

27.5.12

Untuk Kalian, Tim Kreatif

May 27th

Jatinangor, Cicaheum, Dago.
Terus begitu sampai setidaknya sehari yang lalu.

Kontes Robot Indonesia Kontes Robor Cerdas Indonesia Tingkat Regional Wilayah II 2012. kalau ada yang bertanya nama beken acaranya apa, atau nama yang lebih singkat apa, jawabannya adalah KRI KRCI Tingkat Regional Wilayah II 2012. Tetap panjang karena orang tua-orang tua pemimpin bangsa ini maunya begitu dan tidak mau diubah sampai mereka bisa mencium jidatnya sendiri. Entah kapan.

Di acara Kontes robot itu, aku jadi ketua tim kreatifnya. berlagak perlente seperti orang yang tau benar tentang semua hal kreatif padahal tidak.hahaha. Dari april hingga nanti juli mungkin. Suka terlalu banyak, duka tidak kalah banyak.

April.
Awalnya aku diajak si Priadi dan si Uqy yang membuai biar mau jadi ketua tim kreatif ini. Aku bilang kan ada KP. Tapi itu urusan nanti. Aku mulai ajak-ajak saja konco konco kayak si Irfan jadi repot2 produksi, arina yang ujung2nya ngajak si Gegi jadi artistiknya. Romi mengikuti. Pamela yang ngatur dkv nya tapi dioper ke si natya_kawai_huft. Begitu dia bilang. Terakhir si Festy. jabatan : sekretaris pribadi.

Mei.
Memulai jabatan baru, serta mengakhiri hubungan. Aku bilang itu masalah prinsip jadi mohon maaf untuk pihak-pihak yang merasa tersakiti. Aku juga tersakiti tapi bisa pulih kembali. Beberapa minggu bercucuran pikiran tenaga biaya, duit rakyat untuk acara ini. Buat desain kaos, piala, poster, spanduk cetak cetak cetak. beres. Istriku hari-hari itu hanyalah komputer, selingkuhan kopi. Setidaknya hanya mereka yang mau menemani hingga larut pagi. Singkat saja, 20 mei, tugasku Pra Acara dinyatakan selesai dan pagi-pagi itu aku melihat anaknya Hotman Paris diberi bentley 9 miliar sebagai hadiah ulang tahun. Seingatku, waktu aku 17 tahun aku tidak dikasih apa-apa. Eh dikasih sih. Dikasih-ani.

H-2 acara. 24 Mei 2012.
Mengungsi ke jatinangor. Sebetulnya di kupingku selalu terngiang lagu Panas Dalam

"..sudah jangan ke jatinangor..
dia sudah ada yang punya..."


Tapi bukan itu. H-2 acara semuanya tumplek disana. Beradu padu berpusing dengan kewajibannya masing-masing. Hari ini si Festy ulang tahun. Semalaman aku bikin gambar buat dia. Pake acara pundung segala. Tapi bercanda. Ucapan ulangtahun itu tidak bercanda. H-1 aku kolaps. Pagi-pagi vertigo. Untung ada kamu. Siang aku pulang dlu. Katanya nanti malam ada rapat. Kenyataannya, dari jam 2 malam hingga jam 7 pagi barusan berkhianat. Aku lihat mereka megap-megap di sofa. Kasian capek.

Mei 26.

Memicingkan mata pagi itu adalah hal yang kuingat pagi-pagi. Sehabis solat subuh di perpustakaan, aku meluncur ke Gedung Serba Guna. Hanya ada matahari dengan hangatnya, pepohonan dengan segarnya, dan komplotan homo sapiens di tukang lontong kari. Supertor dari universitas Budi luhur sudah datang. Disambut Lontong kari ayam. Aku berlalu kembali ke perpustakaan. jam 9 pagi, aku kolaps. bablas tertidur hingga tengah hari. Siang itu aku mencari apa yang bisa kulakukan di hari-H, tapi hasilnya nihil. Dari sekian juta milyar homo sapiens yang ada di acara itu, sepertinya hanya aku makhluk dengan intensitas pergerakan paling minimum. Hanya buka-buka hape tak ada pesan. Buka-buka email tak ada yang masuk. Buka buka celana eh ada yang keluar. ternyata itu sabuk. Aku sms saja si Ryan. Lagi di kosan Unpad katanya. Aku ke sana. Balai santika luarbiasa. baru 2 jam aku sama dia, aku sudah diajari menerobos jalan 1 arah, ke tempat biliar yang aku sangka cara mainnya seperti main gundu, lalu diajari caranya berkenalan. Perempuan tentunya. Aku tahu dia. Kemarin-kemarin aku dikasih tau sama si Ryan katanya ada perempuan naksir padaku. Nah yang aku khawatirkan, perempuan itu rabun atau gila naksir pada manusia antah berantah sepertiku. Yang kini keadaannnya seperti manusia gua, ditegaskan oleh rambut gondrong dan belum nonton Avengers. Si Ryan ngajak istrinya, istrinya ngajak temannya. namanya Rike, Wike, Nike, lupa. Mereka mau nonton acara robot itu katanya. Aku antar mereka. Roman-roman muka mereka mulai bosan ketika disuguhi layar macam nonton layar tancap. Mungkin tadinya di pikiran mereka kontes robot itu bakal ada mobil berubah jadi robot atau robot gedeg. Maaf saudara saudari anda dikecewakan.
Mereka pulang petang. Aku tidak jadi mengantar Rike karena selain ada keperluan, aku bukan tipe laki-laki yang ingin dikejar, tapi mengejar. Itu naluri. Tantangan.
Malam hingga dini hari kuhabiskan dengan menonton Closing, beres-beres,tidur. Mandi pagi tidak biasa, tidak mandi sudah biasa. Pagi itu aku masih harus berurusan dengan properti-properti yang harus kuselesaikan. Alih-alih aku pulang pagi, apa daya pulang jam 10 pagi.

Kebanggaan dan suatu kehormatan pada seluruh tim kreatif KRI KRCI regional II 2012 kupersembahkan.
Irfan, Anggi, Rayi, Jarbud, Oci, Eri, Teguh, seluruh tim produksi yang bekerja berkomitmen tiada tandingannya, bertanggung jawab, dedikasi luar biasa pada jabatannya. Kinerja yang konsisten dari awal membuat semuanya tepat waktu, tidak banyak kesalahan, tepat sasaran.
Gegi,Arina Romi, Destra, Dara, Desi,Adit. disiplin dan bisa diandalkan. Keseriusan dan totalitas pada apa yang dikerjakan menunjukkan pada pada dirinya sendiri. Selalu belajar dari kesalahan adalah kuncinya.
Natya, Ninis, Ana, Anto, Kristi, Oliv, Iman, Fadhel, Pam, Hanafi, Cesar. Suatu pekerjaan atas dasar passion menghasilkan mahakarya luar biasa. Bahkan materi tidak sebanding dengan penghargaan kalian atas karya kalian. Jangan pernah puas akan karya, karena kepuasan mengurangi keingintahuan untuk mejadi lebih baik.
Festy. kesabaran dalam mengatasi ocehan-ocehan ini. kemampuanmu memposisikan diri pada keadaan suatu nilai tambah. Kerelaan berbagi, kemurahan hati, pengabdian, semua itu dilakukan dengan loyalitas. Membagi waktu memang sulit, kamu bisa. sulit bukan berarti tidak mungkin.

Terima kasih untuk Regional II. Kita bisa lebih hebat di tingkat Nasional 30 Juni nanti!! BRAVO TIM KREATIF!!!

Belajar itu pada ahlinya

May 20th


Rentetan UAS di penghujung semester adalah pemerasan. Pemerasan waktu, tenaga pikiran. Diperas terus sampai kering kerontang. Bukan perkara remeh-temeh kalau hidup ini hanya kuliah. Tapi sayang sekali bung dosen, kita manusia sosial bukan manusia sial. Ada urusan hidup lain selain tugas-tugas mulia yang anda berikan. Sementara beliau hanya masuk beberapa pertemuan saja. Bravo!. Sekian pembukaan ini.

Ini buntut akibat dari sehari yang lalu mmbaca kisah Ki Hajar Dewantara. Kalau saja aku tak membaca 3 paragraf itu, yang memang keterusan hingga beberapa halaman, aku akan menghormati dosen-dosen dan pengajarku. Setidaknya sampai saat ini. Sejak kecil ditanya cita-citamu jadi apa? polisi, dokter, pelukis, tukang ojek, presiden, tukang demo, apapun itu anak kecil selalu menjawab. Lantas calon polisi, dokter, pelukis, tukang ojek, presiden, tukang demo, apapun itu mau-mau saja dihadapkan pada seorang guru yang kenyataannya dia bukan polisi, dokter, pelukis, tukang ojek, presiden, tukang demo, apapun itu. Maksudku, kalau mau jadi dokter gigi anak, ya belajar dari awal pada dokter gigi umum sampai Phaeodontia. Kalau mau jadi polisi, belajar pramuka, akmil, jadi polisi yang bertanggung jawab bukan cuma mangkal di pertigaan nyegat orang nerobos lampu merah. Nyari-nyari perkara orang. perkara sendiri gak mau diurusin orang toh?

Lantas kesemrawutan masa depan bertambah kalau seorang yang hendak ingin jadi desainer produk, belajar pada dosen desain produk. Aku tidak menyalahkan. hanya saja, lihatlah, bukankan dosen adalah profesi cadangan karena tidak mencapai cita-cita utamanya? Aku ingin jadi desainer, lalu belajar pada desainer tidak kesampaian. Jalan buntu. Sempurna. Diamini oleh semesta.

Nahas benar. Nahas semakin benar saat sebulan lalu aku masih ingat. Hari itu aku hanya konsultasi dengan tugas yang membabi buta. Aku tunjukkan saja presentasi produkku. Lalu tanpa dinyana sang dosen terhormat berkata kalau bikin desain jangan bagus2 lah. Kalau tanpa akhiran ‘lah’ itu, aku masih terima. tapi itu lewat 3 kata. Dia lanjut berkata kalau produk kamu perhatikan dulu lalalala lilili insana oh insana. Aku bilang saja ini teknik presentasi ya harus enak dilihat. Terus debat sampai semaput. Nihil. Sudah malas aku bertanya. Kuputuskan saja tidak salam hari itu. Pulangnya aku tanya langsung sama si Pak Wen. Jelas-jelas dia desainer. Bukan dosen. walaupun dia lulusan teknik mesin, dia mau menghargai.

Tak salah aku memutuskan meluncur sebagai tukang kayu murahan semester lalu. Yang tiap hari kerjanya nyerut-nyerut kayu mahoni, ebony, spruce, rosewood. Disini aku benar-benar belajar desain. Konkrit. Bukan membahas masalah produk tidak usah cantik-cantik. Aku menyenangi sebagai tukang kayu. setidaknya untuk sekarang. Kalau nanti dijadikan profesi, akan kupikir ulang.

Tugas memberendel malam ini aku akhiri saja. 3 selesai, 1 tersisa. Mata kuliah dia. Dosen tidak usah cantik-cantik.

Waiting in Vain

May 18th


Dua hari lalu sudah mau ditulis, tapi karena liat iklan On Clinic dengan ikang fauzi, mendadak aku ingin sekip saja hari itu. Berharap lupa. Namun tetap saja bayangannya berdansa-dansi sepanjang malam. Langsung saja aku nyatakan, enyahlah kamu pelayan toko Olahraga Barcelona Kosambi. Karena dia aku membuang 21,56 menit sisa hidup dengan percuma. Dua orang tidak becus melayani pembeli. Aku hanya mencari baju. Bukan istrinya. Hanya tawa-tawa tolol mereka berlalu tanpa memerdulikanku yang hanya meminta satu kaos olahraga. Kalau beli sepatu bola, sudah kutendang tuh selangkangannya. 20 menit berlalu. Aku tak sudi lagi membeli disana. Berlalu. Tadinya mau aku acungkan jari terlarang. Semoga makin banyak pembeli (yang kamu kecewakan). Sore terang benderang. Duduk di furnitur dosen DP di satu penjuru kampus. Pantes saja dia jadi dosen, bukan desainer. Public Furniture ini seperti palang komplek. Kesepian. Termarjinalkan. Menunggu mati. Muncul si Sesar. Dari jauh aku tau dia bakal lewat di depanku, pura-pura saja membaca buku. Begitu, dia melewati, aku lihat dia. Dia lihat aku. Apa ya itu namanya? sombong? Lupa? pura-pura lupa?. Aku sapa, kau berpaling. Aneh kau. Aku hanya terkekeh-kekeh. Kembali menikmati sore. Anggap itu kentut. SR Cup. Menang. Kasian si Zen. Dia kalap di babak kedua. Kondisi saat itu tidak ada air. ironis. padahal hari itu hujan turun di sabuga. Bandung sudah dipadati alien-alien. Mereka bergerombol, meyusup melalui truk-truk dan mobil bak terbuka, turun di jalan-jalan, dan pasti : HITAM. Esok harinya adalah Bandung Berisik. Pak Kiki mungkin ada disana nanti. Mengajar HaKI pada Burgerkill. Alien lainnya : si Pamartinus. Dia kenapa sih? Tak pernah muda? Ujian mengetik ribuan kata untuk hari Sabtu. Kalau hidupku hanya mata kuliah dia, tanpa makan,boker, melamun, dan kuliah lain _ aku siap melaksanakan. Tapi sayang, seribu sayang, hidupku bukan hanya paper. Ada perut yang harus diisi, ada jiwa yang perlu disenangi. Toh dia pernah muda kan? kecuali kalau dia terlahir langsung berkumis. Lain pula si Mister dud. kalau diumpamakan, pertemuan dia dengan mahasiswa saat mata kuliahnya itu seperti waktu hidup lebah. Singkat dan tidak jelas. Hanya sekali klimaks saat lebah jantan mengorbankan jiwanya demi kawin. Klimaks. Dan Mister Dud ini meng-klimaks-kan semester ini dengan tugas aneh, tidak jelas: Paper Artifak. God Bless You, Sir. Semrawut awut-awutan. jeda waktu sehari saja untuk mencari angin segar. Habis itu, aku janji, aku, akan, santai.

Bukan hari Rabu kalau tidak bertingkah seperti serdadu

May 16th


Aduh si Lodong itu selalu membuat hari rabu pagi terasa merdu. Masa dia bilang hari ini dia sebenarnya malas ke kampus. Alasannya semalam habis kerokan. Yang satu itu aku tahu pasti aku tak salah dengar. Bukan karaokean. Kalau habis karaokean, biasanya dia akan terus bercerita tentang kopi Vietnamnya.

Sore ada meeting KRI. Rapat kali ini benar2 rapat paling tidak kusukai. Orang ketiga mamang selalu bikin berantakan. Malas pula aku kalau rencana satu tim diobrak abrik oleh member yang baru ngeliatin idungnya 2 minggu lalu saja. Hal-haldiluar wewenang, disemburkan semuanya padaku.pada tim. Dan capek. Malas lebih tepatnya
Sekian. sekarang sudah jam 02. 34. Ayam sudah berkokok.

Hungarian Rosewood

May 15th


Kalau di tengah tulisan ini keputus, berarti batere abis. Just in case.
Bangun subuh buta tidak menjamin masuk kuliah tepat waktu. Buktinya pagi tadi,semua berjalan santai. Tik tok tik tok. waktu melambat. Begitu menemukan jalanan, set set set kuda besi lalu lalang secepat perawan 70 tahun kebelet kawin.
Siang tadi juga berlalu lunglai. Aku iseng pergi ke secco. Mengunjungi si Pak Mul yang selalu memainkan Cavatina. Tiada keraguan. Dari mulai aku menyerut kayu pertama bulan September 2011, hari-hariku hanya berkutat antara segitiga setan ini : tugas, hidup, cavatina.

Aku bukan penghafal, hanya paham. Cocobolo, kayu hitam agak kemerahan. Menyala. Seolah dia berbicara bahwa ia perkasa. Hungarian Rosewood. Tadi itu pertama kalinya aku melihat kayu secantik itu. tekstur lembut, warna kecoklatan, serat yang patuh akan satu perintah saja. Sejajar. Patuh. Indah bukan buatan. Ada Brazillian wood, Cedar, Simper (lupa. entah bagaimana menyebutnya), Ebony, Mahogany, Spruce, berbaris di dinding. Masih berupa gelonggongan. Kayu itu gelonggongan. Ayam itu gelondongan. Pengetahuanku akan kayu selama 8 bulan ini masih ecek-ecek. Tapi setidaknya aku tahu bahwa kayu itu banyak jenisnya. Bukan kusen pintu saja.

Malam tadi SR Cup. Ajang mengembalikan kebugaran seniman, desainer atau apapun itu. Kamis final kata si Oji. Mau pake bandana biar kegonderongan ini tidak mengganggu. Tapi jangan bilang si babeh. Nanti dia bakal bawa gunting rumput demi menghabisi mahkota kepala anaknya. Sadis.

Kalau begitu, namanya kayang

May 14th


Kembali lagi bersama kami di acara yang mengupas tidak pernah tuntas fenomena rutinitas kawula muda mudi yang berbakti, bisul yang menyembul, serta kehidupan malam yang senantiasa tidak pernah tidak ada banci veteran. Tentunya banci yang ada di Jalan Vetaran. Ya kamu.

Hari ini stagnan. Pagiku diantar ban bocor yang terpaksa harus didorong hingga ke jalan raya menemukan tukang tambal ban merek CUBLES. Langit memang biru, tapi bumi banyak paku.

Kuliah hanya kuliah HaKI dengan Abah Kiki yang rambutnya hambis keserempet kuda emo di jalan ganesha. Tau kuda yang rambutnya pink dengan di paha kirinya ada tato tulisan Christian? Jangan mau tau. aku sendiri menyesal. Sadar akan kadar pribadi yang tidak lebih stylish daripada kuda.

Sore aku ke restoran cepat saji. Ditawarinya aku menu paket hemat. Oke itu gambarnya, itu harganya, itu kuantitasnya. Di foto itu ada 2 buah burger dengan label “Double Cheeseburger”. Dua? aku selaluyakin kalau semua makanan yang jumlahnya lebih dari 1 selalu akan mengenyangkan. Maka aku memesan itu. Komplain bisa berupa pertanyaan, tapi pertanyaan belum tentu komplain. Yang aku lihat di piring hanya 1 burger dengan 2 lapis keju. (Burger with double cheese).

Selamat dini hari. Ketika dini hari, polusi kota turun. Ketika dini hari malaikat turun. ketika dini hari, bumi siap terbangun.

Honorificabilitudinitatibus

May 12th


26 Huruf. Ada dalam kamus besar bahasa Timbuktu. Yakali yabagi yatambah yasamadengan. Shakespeare bilang itu artinya Negara yang mampu mencapai kehormatan.

Malam tadi aku ke bukit Moko. Bandung Timur 5km dari Saung Udjo. Mencoba lenyap dari kebisingan bumi Parahyangan. Aku sih ikut-ikut saja. Jarang-jarang si Cadel sama si Abeng ke rumah. Sekalian mencari udara malam ala pria.tapi belum dewasa.

Sekip saja cerita perjalanan yang nyasar mau ke kuburan cina, yang motor mundur lagi nabrak orang tapi ke belakang, yang hanya mengandalkan insting atau sebut saja sotoy. Sampai sekarang aku masih tidak mengerti bagaimana caranya si abeng nabrak orang dengan cara mundur. Akhirnya si mamang yang ditabrak hanya bilang “yaa gimana enaknya aja lah”-sambil so so betulin step_yang gak knapa2, liat2 mesin_padahal doi gatau bedanya mesin cukur jenggot ama motor.

Lalu sampai di puncak bukit. Selama aku menjelma sebagai Sundanis yang hanya tau Aing-Maneh dan kulit kota Bandung, aku baru tahu kenapa Plat B itu membrondong di kota ini. Aku bisa melihat sebuah kota dengan payung awan mendung_yang sebenarnya polusi_tapi biar penduduk kota ini tidak terlalu panik akan masa depan, maka sebut saja awan mendung, Aku suka kota Bandung. Tapi tidak dengan para teknokratnya. Semalaman kita berkoar-koar tentang kota, tentang negara ini seolah hanya kita bertiga penerus bangsa yang bener2 waras. Budaya, pendidikan, pemimpin, otoriter, reformasi, ah semuanya memang manis kala dibicarakan di warung kopi. Serasa semua demokrasi yang benar2 ada hanya di warung kopi. Semua berhak berkata, ngedumel, sampai hinaan2 pada anak2 ibu pertiwi yang duduk di singgasana. Walau hanya pesen bandrek, semua opini ya kumaha dewek. (gimana gue, -red)

Honorificabilitudinitatibus - Negara yang mampu mencapai kehormatan. Benih-benih orang Indonesia hanya dididik menghormat kain merah, kain putih selama 15 menit. tiap senin pagi.Hanya akan menyadarkan bahwa nanti kalau mati, kamu akan berdarah. Merah. Lalu dibalut kain. Putih.
Selamat hari Indonesia, Setiap hari hariku adalah Indonesia.

#obrolan di warung kopi. demokratis. sangat nasionalis. dan semua hanya opini pribadi

KP?

May 12th

apply sana sini malahdigantung,gaenak kali digantung. ada di-approve tapi ternyata toko bangunan, ada lagi di-approve ternyata tes kerja,keterima tapi suruh nunggu setaun, di-approve tapi tidak cukup umur, ditawarin malah dilepas.

sasudah silahkan kepada perusahaan2 mau toko ginjal, toko kolor, pabrik bajay, industri susu panda timbuktu, silahken diliat sendiri http://www.behance.net/ardhyaskaamy. aku mau nyruput sorabi oncom ditemani rambut yang sudah bisa diikat.

Nyanyian Lagu S(et)uju

May 10th


Sebenarnya aku lagi tidak berniat menulis apa-apa buat hari ini. Hanya sedang kebetulan saja subuh buta aku hilang arah mau melakukan apa. Ya sudah ini jalan hidupku selama mungkin 15 menit ke depan.

Dua hari lalu aku ke Jakarta Timur. Cakung. Bukan maksud menjelek-jelekkan ibu kota, tapi maaf-maaf kata memang jelek. Kawah candradimuka bernama jakarta, tak dinyana hanya cantik di poster-poster visit Indonesia. Tidak pula di poster-poster pemilihan gubernur. Lalu kenapa gubernur-gubernur Jakarta yang terpilih adalah orang-orang dengan nama berakhiran vokal O? Aku pikir mereka bukan asli Betawi yang ingin merengkuh tahta tinggi, lalu berbuat banyak dosa politik. Kasihan Jakarta. Sudah tua, hidup merana,didurhakai anak-anaknya.
Aku ke Jakarta untuk interview sebuah perusahaan otomotif. Aku pikir memang rekrutmen untuk magang ternyata salah, itu tes masuk kerja. jam 8.25 aku baru sampai. macet sialan. 5 menit telat, kedatanganku ke ibu kota akan sia-sia.

psikotes, 3 dimensional tes, sketching, presentasi. total 6 jam aku berada di ruangan semi formal itu. Apa-apa harus berbahasa inggris, padahal nama petugasnya paling sumarna. 15.00 aku pulang. menginap di rumah Upi lalu pulang besoknya jam 6 pagi. Sungguh terimakasih sebanyak-banyaknya bintang2 di langit batuhiu untuk Upi dan Yoda mengantarku ke ibu kota. Tadinya aku sempat berpikir untuk menginap di Masjid. Dikatain tolol.

Kemarin aku dikontak lagi sama si Mbak Orin. Aku keterima. tapi ditanya, keperluanku daftar untuk apa. aku jawab saja magang. lalu telepon tidak bersuara agak lama. si mba orin itu nanya kapan aku lulus. aku jawab 2013. yaudah, kata dia liat tahun depan lagi. untuk sekarang aku baru tahu 1 hal lagi : Lolos pekerjaan akan dibatalkan kelolosannya kalau masih di bawah umur. Perusahaan besar memang melihat sosok tua bangka sebagai panutan, sudah banyak pengalaman, loyalitas. Ah lagi-lagi pemikiran kolot. Membahas hal ini akan membuatku meracau emana-mana apalagi ke dosen-dosen di kampusku. tapi sudahlah. nanti kuceritakan lain kali.kalau ingat

les circonstances mouvementées

May 4th


HIDUP itu tidak semudah pidato mario teguh. Mungkin aku akan kena timpuk ribuan orang yang nge-like status fesbuknya Mario. Mario Bros tapinya. Jangan hanya manggut-manggut bahwa mario bros itu benar. Itu bukan yang benar. Mario Bros tidak selalu benar. Kamu hanya menyanyi lagu setuju karena kamu pernah merasa di posisi itu. Setiap orang berbeda. Kehidupan. Tidak bisa disamakan oleh satu pidato mario bros.

Dua hari lalu aku dapat telpon dari sebuah agensi. RnD Honda lebih tepatnya. Bingung bukan buatan. Tak pernah aku memasang nomor telepon di situs jejaring. Dan apakah si agensi itu stalk profilku? ya manakutempe? Hanya saja ini menjadikan 2„, atau 3 pilihan sulit dalam 1 hari.
Pencalonan menjadi pemimpin himpunan,(maaf) keluarga di program studi yang sebelumnya telah menjajal 1 hearing sudah kupikirkan matang. Senin, musyawarah. Bertepatan dengan interview di perusahaan bonafit yg menelponku sebelumnya. No such thing as a coincidence. Ada pilihan yang harus diputuskan. Bukan perkara mudah. Semoga satu keputusan membelokkanku ke arah yang benar. Bismillah

Alser perliborder sklerosis odading aci tarigu

April 25th


Simfisis fubis, amoxicillin, sternum, fibonacci, trichomonas, monas, monju, monyet.
Sore ini aku tak kapok ke potluck. Belum punya modem. Disuruh ngupload brosur pameran sama si Idham tapi failed mulu. Pesen Nasi goreng Black pepper. Entah benar atau salah aku mnlafalkan pada si waiter. Alhasil aku dikasih 1 piring, sendok, garpu, daun, nasi sebesar batok kelapa, dan ada abu rokok di pinggirnya. Tapi itulah Blackpepper yang sudah ku tiup-tiup karena kupikir itu abu rokok. Berjatuhan.
Di arah jam 9 sepertinya mereka anak kedokteran. Sebelumnya kupikir mereka dukun beranak karena obrolan mereka membicarakan placenta, rahim, dan anus. Apakah bayi lahir melalui anus? Entahlah. maka dari itu aku mengira mereka dukun beranak.
Seftriakson, meningitis, Fibrositik

begitulah mungkin posision mereka dan aku yang memojok. Si Unisex itu banyak bicara sekali yah. Oiya mereka sepertinya sedang membahas tugas. Si Unisex itu memang cerdas. Meja itu riuh sama debatan mereka semua kecuali si Oportunis. Sepertinya dia tidak terlalu pintar. Diam-diam saja tiba-tiba tugasnya selesai sudah. Cerdas!!!
Jesika manis. Sayang dia perokok. tapi tetep manis.
“vagina!”
si Monika tigaperempat teriak. Dua sejoli yang di sana, lalu Trio yang di Smoking area, sama si waiter menoleh ke arah yang sama. Kecuali aku. Sruput jus setoberi. damai.
tiba tiba….. Awkward moment itu terjadi..
Sesungguhnya monika itu aku ramalkan masa depannya. Dia pasti akan menjadi dukun beranak sungguhan.
fransiska berinisiatif ice breaking. dia berceloteh tentang penyakit flu belanda yang ia derita. yang kubayangkan tentang flu belanda itu hanya 2 hal. bersin & marco van basten. karena kalau flu bandung hanya bersin & ayi beutik.
Pelvis, Sellaginella, atresia, hipertrosi, stortrosi structure olivbikuadrat.
Oke cukup tau saja. Sore ini aku bisa lulus kuliah perbidanan, kedokteran, bedah dengan mantra itu. pulang-pulang mungkin aku akan membedah sebatang terong.
alser perliborder sklerosis odading aci tarigu.
Kasihan si Oportunis. Dia dikatai si Dokter Booye Wannabe “jangan ngomong lah kalo ga liat buku.hahahaha”. kamu bunyi tawa si raja buaya di mario bros? ya begitulah kira2 bunyinya.
Postingan ini diposkasn ketika si Boyke Wannabe itu pipis. Karena suasananya sedang tenang. Jadi sinyal wayfay potluck bisa lancar. Alhamdulillah

Oedipus Complex


Dilihat dari jauh sih dia ga galak-galak. Yak. Aku melihatnya di potlak. disaat otak lagi koplak biasanya pesen arak. tapi malam ini cuma kupi luwak.
Ada kumpulan anak-anak. temen-temennya banyak. berkumpul di satu meja yang dibelakangnya ada rak. rambutnya emang pabalatak. tapi dari jauh terlihat dia senang masak. Mataku terbelalak ketika dia membuka sebuah kotak. ternyata isinya boneka katak botak. Sekarang aku lagi dengerin lagu Batak judulnya Angelina Sondak. Sayang yang nyanyi orang danau singkarak. Sial pak! jus salak ini harganya sejuta lima milyar dua puluh tiga oerak. aku cuma bawa kolak. Yaudah deh aku dipaksa buka lapak. tapi doi menolak. yaudah. aku pulang yak. mudah2an dijalan tidak dipalak preman galak.
ini cerita awak, mana cerita emak?

April 25th

ASIK TERUS SAMPAI MAMPUS


kalau lagi tolol, begini kerjaannya. duduk duduk, makan makan gak nambah berisi, minum minum nambah kembung sampai mampus. terus iseng-iseng nulis nulis di google terjamahan : otomatis. aku tulislah itu kata dari bahasa inggris ke bahasa indonesia. nah ini coding ko bisa tolol begini.

Challenges move us forward. ah
Melihat beberapa tahun ke depan, entah aku masih bisa bernapas, makan, berak, sangsi bahwa hidup ini akan sesuai agenda. Kalau nanti aku terasing di Timbuktu, aku bisa jadi presiden disana. <salah EYD.harusnya ‘di sana’>.

bada isya barusan selokan jalan layang pasopati pasti mendengar terikan orang tolol yang mengendarai motor dengan rante berdecit mau putus. teriakan orang gila yang gusar. meracau. mengadu. tapi peduli amat. selokan mengalir ke sungai berisi sampah sampai ke laut. berkondensasi jadi awan kelabu. tapi seperti bruri marantika bilang, Tak selamanya mendung itu kelabu, nyatanya hari ini..

selamat hari rabu, hari ini KELABU.

April 25th

Buru-buru kirim ke Timbuktu


Dasar laki spesialis jejaring. Mereka pikir mereka ahli picisan. Komentar murahan di setiap album foto wanita cantik “lucu”,”cakep”. Klasik. Jaman Cassanova. Bahkan lebih buruk. Aku juga bukan ahli merayu, tapi aku tahu dengan akal sehatku bahwa cara merayu macam itu murahan.

Pagi tadi aku tanya kabar paket simbak Uli ke timbuktu ibukota Kalimantan Tenggara sudah landing atau belum. Dia malah tidak tahu untung tidak menggila. Ternyata aku tahu kalau paket karikatur itu dia persembahkan untuk seorang pemuda. Masih pendekatan. Gobloknya malah aku masukkan nomor telponnya ke paket itu. Tak apa lah. Namanya juga proses nyekil kalau kata si Kopo bilang. Sukses selalu untukmu simbak Uli. Semoga jodohmu orang timbuktu karena mereka pandai merayu dengan cara lelaki sejati.

April 13th

Kalau aku senewen, aku menggila!


Hari ini Bandung indah di pagi hari. Jalan depan pasar Cicaheum tak punya aturan. Semuanya lingkaran setan. Mau ada polisi, polisinya juga setan. Di kampus tidak ada kuliah. si Pak Susan atau Pak Santo atau Pak Sus entah kemana. mungkin mau diwisuda.
Bertemu si Siroj. Proyek rumah sakit dia bilang. Aku kira dia blasteran India dan Timbuktu. Entah kenapa akhir2 ini aku suka Timbuktu. Namanya tampan.
Di ruang fakultas ada 6 orang. besar besar mereka. Badan dan jabatan. Judulnya interview mahasiswa tidak berprestasi yang siap dicambuk di ruangan itu. si Ibu gendut yang entahsiapa namanya bertanya tentang kemiskinan. Aku jawab ‘terlalu banyak Hedon’ mereka tertawa. Tersindir atau jawabanku tolol. 30 menit tanpa ampun. Aku pikir interview hanyalah bertemu 2orang yang hanya ingin tau diri sang calon dengan mengebiri rasa percaya dirinya. Otakku sebenarnya ingin menjawab. Malah meracau.

Peduli lah sama wawancara itu. yang penting hari ini melihat Alien Hijau di togamas. busana macam apa yang dia pakai. Tak tahu kolor Ijo atau apa tapi dia norak. Ingin aku beli tapi sayang dia alien. Aku benci alien karena mereka ada dimana-mana dan memakai celana dalam hijau.

April 13th

ออกหากินเวลากลางคืน

Kopi vietnam. Kata si Lodong itu membuat otaknya gila. Tadi pagi dia bilang dia punya suara tapi habis. Tak bisa dia isi lagi eh malah tertawa tawa. gila. Ya namanya juga anak muda. Habis karaoke dia bilang malam kemarin. Si Pagarbus tak datang. katanya preview. Dari ruang orang-orang tua, si Sansan manggil. katanya nawarin proyek. Serakah itu naluri manusia. jadi aku ambil saja walaupun tidak tahu bahwa 2 bulan lagi aku bakal tidur dengan kepala di kaki, kaki di kepala. Jadwal ujian akhir, kontes robot gedeg, paper mapres 20 halaman harus selesai dalam 10 hari, orderan, mandi, cuci, kakus, gunting kumis cukur kuku. Osong komong dengan bantuan manusia. Tuhan itu ada.

Maka dari itu sekarang jam 04.10 pagi. dari jam 11 tadi aku masih terjaga. Berita-berita televisi sudah tidak ada jam segini. yang ada hanya acara-acara bualan tante-tante mengobral hape dan badannya sendiri. Ah kasian negeri ini. sudah tua. Mungkin nanti pagi hari aku akan membaca berita yang bagus bagus tentang negeri ini. membuatku optimis akan masa depan. terlepas dari stereotip masyarakat banyak tentang seniman desainer, tukang gambar apalah itu namanya.Hanya saja negeri ini tak punya apresiasi terhadap karya orang. sama sejarahnya sendiri saja tidak menghargai. Yang duduk-duduk di bangunan mirip bra hijau disana itu orang-orang tua pengecut. sama seperti pengecutnya orang memegang pistol. berani karena berpistol itu pengecut!

Ini, Ibu Pertiwi.

Kulihat Ibu Pertiwi,
sedang bersusah hati
air matanya berlinang,
mas intan yang kau kenang.
hutan, gunung, sawah lautan
simpanan kekayaan
kini Ibu sedang lara
merintih dan berdoa

Aceh dengan potensi minyak hidrokarbon di timur laut Simeuleu, 320 miliar barel. Panas bumi di Jaboi, Sabang. Tambang emas.

Riau dengan pasir kuarsanya. Dijarah Singapura secara besar-besaran. Harga jual sekitar US$ 2 per meter kubik.

Bali. Jika Indonesia adalah Kerajaan, makan Bali adalah Permaisuri cantiknya.

Kalimantan Timur sebagai paru-paru dunia, penghasil minyak bumi, gas alam, perkebunan kelapa sawit. Blok Natuna D-Alpha dikuasai korporasi asing, Exxon.

Sulawesi Tenggara, aspal buton memiliki deposit 3,8 miliar ton. Wakatobi terumbu karang terbesar di dunia, namun orang-orang pemerintah sana bahkan tak bisa menunjukkan lokasinya di Peta Indonesia.

Papua. 2,5 miliar bijih emas dan tembaga, 6,3 miliar ton batu bara, namun Cendrawasih yang kita kenal sampai sekarang masih memakai koteka dan rumah beralaskan tanah. Freport hanya menyisakan 9,36% untuk Indonesia dan hanya 1% untuk rakyat Papua.

Lalu dimana kita?
Ketika seluruh sumber daya alam di perut Ibu Pertiwi habis oleh pihak asing, semua akan tunduk pada hukum internasional mengenai emisi dan perdagangan karbon. Dari Sabang sampai Merauke, kesana mereka akan datang, ke setiap petak tanah yang masih kosong.

pada akhirnya, hanya meninggalkan tetes air mata Ibu Pertiwi untuk anak cucunya di masa datang.

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Ar-Rum : 41)

Dikutip dari Buku : Indonesia Incorporated.


January 25th

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...