23.11.12

Sepertinya

Masih ingat dulu diajar oleh guru untuk tak lupa pada Yang Maha Kuasa. Katanya kalau pulang larut malam dan mengingat2 hari ini, bersyukur apapun adanya, baik buruknya. Allah SWT. Ia ada dimana-mana, tanpa perlu dijelaskan bahwa Dzat-Nya bahkan ada dalam denyut nadi degup jantung. Kapanpun suka cita duka nestapa tiap insanNya pasti segera diketahui. Karena Ia lah yang menentukan takdir pencipta hari ini.

Lalu ada lagi pelajaran dasar santri. Kalau bersedih sendirian bahkan diceritakan pada orang terdekat saja adalah malu, makan berceritalah pada-Nya. Mengadu tertunduk malu. Seketika curahan jiwa yang mengendap tak terbendung, seketika itu pula diri merasa ditelanjangi. Bahwa selama ini, aku yang merasa dikelilingi orang-orang banyak, merasa dihormati, merasa sombong karena diri tak sesempurna nabi, ternyata melupakan Pencipta segala sekelilingku beserta isinya.

Kalau saja ini dikirim pada-Nya, ada beberapa hal ingin kusampaikan.

Ini benar-benar titik nadir. Dari kehidupan duniawi saat dewasa ini. Merasa bahwa apa yang aku lakukan tak sepenuhnya berjalan semaunya. Merasa bahwa menjadi pribadi yang ingin dihormat dan dikenang orang lain itu salah punya. Merasa bahwa aku kalah dalam segala bentuk permainan sosial yang bidak2nya punya pemikiran serupa sedangkan aku ingin berbeda. Jadilah begini, tak punya dukungan, tak punya kenangan. Hidup selalu jadi bayang-bayang orang lebih hebat padahal diri sendiri merasa telah banyak berbuat.

Apa aku salah? apa Engkau marah? apa aku kalah? apa Engkah lelah?
Selama ini aku menjauhiMu karena melihat orang-orang disana jarang ingat padaMu, bahkan saat waktu ibadah datang. Mereka tetap pada hidupnya,bergeming. Dan mereka dikaruniai banyak rezeki olehmu Ya Rabb. Aku sempat berpikir bahwa menjauhimu akan memperbanyak rezeki. Aku ingin lupa, sebetulnya. Hidup stagnan. Maafkan aku. Aku sempat mengikuti mereka, supaya aku seperti mereka yang kau takdirkan keindahan duniawi.
Seandainya ini adalah ujian, mudahkan aku. Seandainya ini cobaan, aku berharap ini adalah dosa yang harus kubayar dengan penderitaan di awal supaya aku mendapat kebahagiaan dari-Mu di ujung nanti. Supaya aku tak menyesal. semoga.

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...