23.2.13

Bukan Kulap Bukan Sihir, Ini Kulap Apa Kutu Air


22 Februari '13
Saya tak habis pikir kenapa saya mau melakukan perbuatan yang saya perbuat hari ini dari sore hingga malam.Bahkan keesokan harinya. Padahal ini kegiatan bukan urusan saya.

2 Motor, 3 orang, dari bandung jam 4.53 sore. Tiba di ciwidey jam 8.12. Dengan rincian acara :
Dari ITB sampai Tegal Lega. Macet pasar. Pasarnya ampe tumpeh tumpeh. Yang aing ga ngerti itu jalan segede waladdolin 3/4nya abis buat mangkal tukang duku ampe minyak arab.

Dari Tegallega ampe Kopo. Macet Terminal leuwipanjang. Sempet berteduh di Pecinan milik seorang Koko (sebut saja Koko Prol) di sekitar situ karena hujan pol.

6.38 masih di Kopo. Here's the thing about Kopo and the angkot drivers. No matter who you are and where you're from, you will have strong motive to punch those drivers right on their face. Macetnyee super ultima giga teta praTa. Jam 7.29 baru sampai Ciwidey.

Nanya sana sini pada bapak yang bergoyang, ternyata dari ciwidey masih 15 km ke situ patenggang. Di sini saya merasa mau balik lagi saja ke bandung. Ngapain ngurusin TPB yang notabene anak orang, adik orang, pacar orang, tukang gali sumur orang. Fix banget di bandung, dwilingga, indomie rebus telor, susu madu hangat.Tapi ini bukan di bandung. Dan ini air hujan es kutub utara kesasar di bandung selatan.

Ciwidey. Atas, atas,atas, panjat, ini lampu motor malah nyorot pohon bukan jalan. 7.40 tepat lewati di jalan tak bertuan. Ada badai, juga hujan. Lalu kabut tebal tepat di depan. Ketika jarak pandang hanya 2 meter ke jalan. Apes nian. Ini dingin dan kencing sudah tak tahan. Hanya terus berdoa sepanjang jalan.Tuhan, "jangan bocorkan ban".

7.58 sampai di situ patenggang. Ternyata kelewat. Kampret. Naik lagi, lagi,lagi,lagi, daaan aaaahh...selamat anaknya perempuan ya. Silahkan adzan.

Setelah dijemput jayes dan reindes, kami lepas dari jeratan suhu Pegunungan Andes.

Makan,istirahat, lalu jalan2 ke tiap vila. Kelapa 1,2,3..10. Agak kasian sih denger cerita mereka seharian tadi. Lagi-lagi diharkoskan. Pagi hari yang bersemangat dikecewakan oleh beberapa hal. Jadwal yang belum diberitahukan, bis mogok lah, ketinggalan orang lah, nyampe sana donowatudu lah, suruh jalan hujan2an lah, berak dicelana lah, celana temennya lah. O yang 2 terakhir itu bukan di cerita ini.

Cerita tiap pondok ini meruntuhkan argumen saya di paragraf paling atas. Tanggung jawab sih intinya. Karena lari dari tanggung jawab lebih tidak terhormat dibanding lari 6 keliling saraga ga pake celana. #NgemengApeLu

Tapi maaf kata saya balik ke bandung duluan. Jam 2 check sound natamorta, jam 4 performnya. Katanya dari kabar burung yang bergoyang, rombongan kulap-kadas-panu ini sampai di kampus jam 5 sore. Dengan seseorang bernama selamet. Great.


See ya!

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...