1.4.14

That moment when i think to myself, why did i just do that

| Senin, 1 April |

Sayup-sayup di radio terdengar suara penyiar radio sedang menelpon seseorang. Pagi, itu, ada seorang klien (perempuan) yang berniat mengerjai pacarnya dengan dalih aprilmop. Jadi, teknisnya, si pria akan ditelpon oleh penyiar yang mengaku-ngaku sebagai bayu, yang bisa dibilang lelaki yang pernah dekat dengan si perempuan dulu kala. Sejak saya tahu teknisnya, saya jadi malas mendengarkan radio itu. Karena saya menerka-nerka dampak di balik kejailan itu setelahnya. Bukannya menjadi lucu, tapi malah memancing kemelut antara kedua belah pihak. Walaupun tujuan awalnya lucu-lucuan, bisa jadi bersitegang. Duh bok ya usil tuh jangan melibatkan orang ketiga loh mbak e. 

Lain pagi lain malam. Habis dari studio musik sama si yoda si aka jam 10 malam. Nyari tempat makan karena dari pagi isinya masih angin. Nyari-nyari daerah DU nasgor mafia kebablasan, lalu ke daerah dago atas. Agak tumben-tumbenan angkringan koboy kosong. Selagi pesan makan, ada yang memanggil. Oh ternyata makhluk-makhluk dari RSJ kanayakan si nana dian leda dini wini. Canggung. Mengingat ada sedikit intrik antara saya dan salah satu personel KNYKN48 itu. Mungkin kebingungan atau apa, saya cuma minta berkaitan jari kelingking sebagai permohonan maaf. Tanpa bicara sepatah kata lalu pergi saja dari meja mereka. Oh God why did i just do that.

3 jam sebelumnya padahal sudah berencana lebih baik dari itu. Jam 7 katemu si hanif cokde mau ke gku. Rapat ekstrakurikuler mereka soal mobil-mobilan. Saya pikir itu saatnya buat meminta maaf langsung saja, karena oknum yang hendak saya cecar ungkapan maaf tergabung di tim tersebut. Memang tomas grogi tapi memang obat itu tidak selalu manis. Tinggal 40 meter nyampe ada panggilan darurat dari si yoda aka tadi. mereka bilang sudah depan kampus siap jemput sementara saya masih di belahan barat kampus. Life is a matter of choice not a matter of chance. Mungkin saya tambahkan. But the second chance will come up for those people who patiently waiting for the right time and the right place. Saya pilih nyamperin ke depan kampus dengan agak kecewa sebetulnya. Karena saya pikir akan lama lagi bertemunya dan bubur sudah basi, dan tukang bubur pun sudah naik haji.

***

Tuhan selalu punya cara untuk memberi jalan pada orang-orang yang benar-benar mau berbuat untuk kebaikan. Bahkan dengan cara-cara kebetulan yang datangnya tak diperhitungkan.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...