6.7.12

Jaman Palelupeanglithikum - Asal mula doyan mocca

July 7th
01.38

Kemarin pukul 23.39 sebuah acara hiburan musik di sebuah stasiun tv swasta, tanpa harus disebut nama acaranya bahwa itu Radio Show, dan tv nya bahwa itu TvOne, ada Mocca. Tanpa perlu dijelaskan itu apa, yang banyak nanya, minggat sana. Dari sejam sebelumnya sudah wanti-wanti kalau tv ruang tamu harus steril karena kalau fertil bisa beranak.

Disini di tempat dunia maya ini saya tidak akan membahas Radioshownya sorry to say. Bukan juga membahas Mocca (lah ngapain ngomong???!!). Yaudah daripada para pemirsa protes lalu dibakar orang sekampung, saya panjatkan saja semuanya disini biar manjat. Memanjat sampai labuh.

Doraemon! eh gue manggilnya doraemon bukan dora the explorer. Apalagi Budi Dorami doakan ku harus pergi. Dor dor, minta mesin waktu. Tada!!! Kita ke jaman plestosaurus yuk! oke capcus cyiin.

Ternyata kita tersesat di jaman megalithikum doraemon! Saya masih melihat ibu Tuti mengajar KTK (bukan koteka bukan ketek, tapi kerajinan ketek dan tangan). Mata perlajaran itu tugasnya membuat lagu. oh syit paling anti deh bikin lagu. Si You_Don't_Know_Who itu membuat lagu judulnya On the night like this. Dipikir-diparkir ko ni anak jago ya, seminggu bisa bikin lagu inggris. Ditilik punya tilik, ternyata dia itu....Koboy. Sehari setelahnya, aku tahu kalau itu lagu indie, dari band namanya Mocca.

Oke doraemon, kita pindah tempat ke jaman palelupeanglithikum.

Pada jaman itu, saya melihat serigala, tapi tidak berbulu domba, melainkan berbulutangkis. Pada jaman itu, saya melihat diri saya sendiri. Sedang menunggu, termangu, tanpa malu, mendayu-dayu di tribun selatan sabuga sambil berusaha mengupas kelapa pakai gigi. Terlihat tanggalnya : 20 November 2008
Hari itu, konser mocca di sebuah acara bernama symphonesia. Bener-bener spekulasi sebetulnya. Mengajak seorang teman, berjenis kelamin perempuan tulen, tapi sampai hari H tanpa kabar jadi atau tidaknya doi tidak menghubungi. Bertemu si fredy bersama pacarnya yang entah siapa namanya, lupa.

Doraemon! eh jam berapa ini bro? / jam 5 sore brew/ Itu gua lagi ngapain sih? / itu lu lagi siap2 dikecewakan.

Jam 7 malam. Betapa hatiku takkan pilu telah bubur sarapanku mendengar kabar dari sms yang menggetarkan sela-sela paha (kantong saku maksudnyee) bahwa sang pujaan takkan datang karena mengunjungi undangan saudaranya di timbuktu. Saat itu, saya yang masih sangat polos, yang sampai sekarang juga masih polos, sangat terpukul kabooom! melihat isi sms. Culang-cileung cineten sendiri di tengah keramaian ini membuatku merasa kesepian ( aduh majas apa sih itu? lupa!). Dengan begitu, saya turun saja dari tangga tribun selatan itu menuju depan panggung. Menikmati riuh rendah keramaian di sana. Mocca tampil. Lagu pertama, kedua, masih stretching lah. lagu ketiga ( The Best Thing), saya coba telpon  You_Don't_Know_Who itu ditengah-tengah lagu. Dan tiba-tiba duaarr suara parau perlu gurah milikk saya menyelimuti kalbunya. bernyanyi, melompat, di udara menyanyikan lagu itu seperti lupa daratan. Di ujung telepon, saya bertanya padanya : Ini lagu untuk kamu. "Jiyeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee.." begitu kata doraemon yang daritadi di pinggirku ceng-cengin mulu.

Sekilas memorabili masa lajang pria jalang ini.

P.S : kalau kamu bilang life keeps on turning, ya. aku keep move on. tidak untuk maju. hanya bermoving around.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...