5.7.12

Tim Kreatif - Tim Hore Hyperaktif

July 5th

H+5 Kontes Robot Nasional 2012

Kembali ke 5 bulan yang lalu dimana kehidupanku hanya dipetakan dalam 3 jalur : rumah, kampus, rumahnya. Sebut saja mawar (pedagang baso boraks insert investigasi). Saat itu seorang lelaki berumur 21 tahun tanpa belaian wanita sebut saja Priadi – Pria jomblo abadi menawarkanku menjadi ketua tim artistik KRI. Setelah dipikar-dipikir aku setujui saja dengan menimbang-nimbang anakku sayang.maaf maksudnya menimbang-nimbang KP diujung semester. Agak gambling juga sebenarnya. Lalu mulailah petualangan tim kreatif-padahal tim hore ini.

Permulaan kepanitiaan ini bulan Februari, dengan intensitas rapat yang sangat jarang. Tahap ini aku masih mencari-cari prajurit. Oya pada rapat pertama, aku mengusulkan pada si Uqy buat ganti jabatanku dari ketua tim artistik jadi tim kreatif. Maklum, doi gak ngerti. Dikiranya tim artistik itu ngurus dekorasi sama desain-desain padahal sebenarnya ngurusin badan.

Lalu bertemulah prajurit pertama : Irfan DP 2010. Tadinya aku mau tunjuk dia jadi wakil buat nanti pas KP ada yang gantiin. Tapi dia menyanggupi tim produksi. Oke deal. Prajurit kedua adalah Arina AR 2010. Bertemu di bambu bando. Langsung saja dia mau artistik. Mau yang gawe-gawe rantas malang-malang putang katanya. 

Prajurit ketiga, langsung bertemu 3 orang : Ninis, Pamela, Fadhel. Semua DKV 2010. Awalnya memang ngontk si pam dulu di twitter buat nanyain d*ka eh nanyain kepastian ikut maksudnya. Okesip si ninis jadi kadiv tim grafis.

Dengan banyak penyingkatan, ditemukanlah 26 orang terpilih :
Produksi : Irfan, Rayi, Anggi, Oci, Jarbud, Eri, Teguh
Artistik : Arina, Gegi (yang selanjutnya jadi kadiv), Romi, Destra, Desi
Grafis : Ninis, Pam, Natya, Fadel, Hanafi, Iman, Ella, Caesar, Kristi, Oliv, Anto, Ana.
Di Warpas, waktu kitimuan sama mas apit awak sempit, si destra ngajak dara,lalu nantinya ngajak si adit, lalu dara dan adit jadian, lalu destra patah hati, lalu patahkan saja tusuk satenya biar ramai (guyonan anak artistik).
Di Kedai Kopi, merayu si Festy biar mau jadi MSDM. dan terrenyuhlah dia. Tapi cuman sampai regional. Payah. But thanks a lot pal!

Waktu masih ngurusin badan dan ngurusin yang tingkat regional, bentrok sama kuliah, uas, pemilu, KP, bentrok di jendela nenek sudah tua. Dengan keadaan seperti beginilah aku dan mawar berakhir sudah dan mawar sudah punya backup an seminggu setelahnya. Tragis. Pas pemilu, gagal juga. Kecewa sih ngga, Cuma sakit hati. Ko ya kita jadi jauh ya. Kita? Lu aje kali sama keluarga lo yang harmonis itu. Tes Honda apalagi. Keterima sih keterima. Keterima kerja, bukan KP. Lapuuurr tenan..

Oke saatnya move on kata teman-teman sebaya mah. Dan kontes robot ini menjadi pelipur lara. Cerita waktu regional sudah, lalu inilah cerita nasional. Yang tadi itu prolog. Gila prolog aja dikit banget.


June 28th

Segala persiapan pidato, ceramah, jangjawokan dsb sudah ditulis semalam suntuk. Catatan-catatan kecil untuk ucapan perpisahan pada eval terakhir. Memang acara belum mulai, tapi karena tanggal 2 juli nanti aku harus berangkat KP, maka disiapkanlah eval terakhir pada hari ini. Semalaman aku membayangkan satu lantai cc barat dipenuhi 27 orang anggota tim kreatif. Nyatanya eh nyatanya sodara-sodara... Oke gapapa lanjut saja. Kecewa. Naskah pidato semalam berakhir di januari. Hanya kecoa terbang yang tahu isinya.

June 29th

Plis lah ai sia teh so so eksklusif pisan pirage menta tulung ngangkat babarengan nepi ka embung kitu euy. Ngadon ngomong agul eta lain gawean sia jeung barudak sia. Tuturutan sagala rek ulin. Komo deui ngaku-ngaku jadi nu pangkompakna. Cikan ku aing.

Sori di atas itu bahasa timbuktu, kamu kamu lagi gakan mengerti. Intinya hari ini, running test. Mengecat kayu-kayu devile hingga larut malam dilanjutkan menonton Jerman vs. Italia di Sabuga. Dan malam itu terbuat dari keripik kuping gajah dan wi-fi 750 kbps. Manonjaya mantapjaya!!

June 30th

Kerjaanku hari H hanya meminjam HT untuk mendengar cuap-cuap dan informasi makan serta keluhan kaos + nametag yang kurang. Sisanya ngeceng. Tapi tiada seorang yang bisa dikeceng karena banyaknya laki-laki bertampang melenceng. 

Siang nanti teman-teman Sahaja akan perform di panggung luar. Dari pagi tidak sabar menunggu sahaja dan dokter yang pernah ke sahaja. Sampai Sahaja selesai tari indang dan si Ari selesai bernyanyi, dokter tidak muncul.  Seharian aku tunggu, tanpa aku kirimi sms atau telpon. Dan selalu seperti dulu-dulu, tidak datang dan tak akan pernah datang. Haru biru bertambah ketika aku mendengar Nenek Mimin meninggal dunia saat Sahaja perform. Sabtu, kelabu. Setidaknya hanya sampai sore hari. Karena setelah itu, aku mengantar Melati dari margahayu raya. Si Ryan lagi di luar. Aku sama si abeng berniat ngasih hadiah CD John Mayer. Dan semua itu terjadi di Tempat karoke mesum di wilayah buah batu, tapi kita tidak mesum. Dilanjutkan dengan angkringan. Lalu pulang larut pagi masih memakai celana.

July 1st

Ada yang berubah dari pemandangan hari kedua. Sepi. Sampai sore hari. Untungnya, datanglah prajurit-prajurit kreatif. Sesuai dengan jarkomku semalam. Kita berfoto ria, bersenang-senang berjungkiran di kotak-kotak tim artistik yang sangat nyentrik. Hari ini diakhiri dengan amukan massal di antara bongkahan maskot KRI. Sayangnya, ada saja yang membuat kejengkelan. Tolong, kalau merusak membabi buta, apalagi ikut-ikutan saja, ikut beresin pula dong nying! Senewen gue kambuh. Aku Irfan Gegi beranjak dari sabuga, menuju Madtari. Tak dinyana disana ada Anggi, Rayi,Oci, Ausi,sama Rahma. Bercanda tawa berkelakar lupa daratan hingga larut malam.

July 2nd

Ini harinya Transtudio Bandung Bersama kami, tim kreatif. Tapi lagi-lagi hanya aku, rayi,oci,anggi,eri,teguh,hanafi,dan irfan saja.Tak apalah asalkan hari ini aku melepas penat penut tak pernah liburan.


Mode serius menyala

4 Juni . Malam hari sebelum bioskop transtv. Sms satu-satu aku sayang tim kreatif duluncurkan ke semuanya. Kuharap itu cukup untuk ungkapan terimakasihku sebesar-besarnya untuk mereka semua. Nytanya tak cukup. Lalu disini, setiap jengkal kata yang hendak disampaikan akan kucoba runutkan. Untuk semuanya.

Terima kasih pada semua makhluk Tuhan di tim kreatif ini yang ditakdirkan bertemu di satu ruang waktu, untuk berbalas kata, bercanda ria, tanpa membuang muka. Aku bukan pemimpin, kalian bukan babu. Aku hanya memimpin, kalian teman-temanku, saudaraku, dimana hariku takan menyesal dihabiskan berlalu bersamamu.
Maaf. Tak ada padanan kata untuk mewakilkan rasa bersalah. Memorabilia ini masih manis, terlalu manis untuk membuat sesuatu yang khilaf menjadi goresan hati. Memang di bibir berucap tak apa, tak ada salahnya hati berkata maaf. Untuk kata yang terdengar mencerca atau perilaku yang tak perlu.

Sampai bertemu di masa depan. Saat kita bersenang-senang agar tertawa riang.
Untuk Prajurit Tim Kreatif KRI KRCI KRSI 2012.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...