13.7.13

Seminggu berlalu

Seminggu ini bukan malas menulis. Banyak orang yang mau menerima cerita saya, jadi tidak saya tulis di sini. Tapi mungkin beberapa saja tentang kejadian-kejadian tempo hari.

Sabtu-Minggu lalu kumpul keluarga besar. H-2 puasa ramadhan makan bersama. Pelajaran hari itu, jangan pernah ngajak anak yang sedang mengantuk foto keluarga. Atau berujung pada CHAOS!



Senin ke Garut. Nyekar dan berkunjung saudara saudari sana sini. Pulang mogok di Rancaekek. Entah apa. Yang jelas, diperbaiki dengan cara menempel plat aluminum yang ditempel lem super ke roda gigi.







Selasa. Nganter-nganter karikatur kesana kemari. Di kampus lagi ramai.

Rabu Kamis hanya bolak balik kampus. Bersosialisasi. Lebih-lebih karena merasa sendiri di rumah. Oya nyetak cerpen juga. Iseng-iseng tapi lumayan bagus. Sayang hanya buat satu. Rapat Cakrawala batal mendadak. Dongkol.

Jum'at diam di kandang. Urusannya hanya tidur bangun tidur bangun. Ini puasa hari ke 4. Ketingalan satu juz jadi pesimis begini.

Sabtu. Wisuda Juli. Bertemu banyak sekali orang hari ini. Dari yang asalnya tidak mengenal, jadi berbincang. Ada juga yang sudah mengenal tapi enggan berbincang. Sorenya nanya-nanya ka ogi tentang fee desainer dan ini itu. Malam ke kampus. Dapat plakat dan amplop dari panitia wisuda. Alhamdullillah THR. Tarawih di Salman. Ceramah tentang Barokah. Kata khotibnya, barokah itu bukan keadaan. Tapi sikap. Barokah itu bukan kebahagiaan. Tapi sikap menghadapi keadaan. Sulit saya menjelaskan dalam kata. Tapi saya paham maksudnya. Saat itu, seluruh jamaah terdiam. Semua mata tertuju pada khotib. Memang ceramah luar biasa. Tarawih di Salman beda dengan di masjid dekat rumah. Salman prioritas pada kualitas. 11 rokaat dalam 1 jam. Khusyuk. Kalau di dekat rumah, tarawih jungkir balik namanya. Prioritasnya adalah kuantitas. 23 rokaat dalam 45 menit. Terkadang saya merasa habis nge-gym.

Sekian seminggu berlalu. Tulisan ini tidak terlihat seru. Aslinya seru.

***

Dokumentasi lain :








No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...