14.9.13

Jatihandap Festival - Linggarjati

Satu minggu saya bertualang di dunia nyata. Setiap hari selalu ada yang baru. Setiap jamnya selalu ada penyesalan baru. Karena setiap menitnya tidak berbuat lebih banyak, dan waktu teruslah berpacu. Rasa-rasanya satu minggu ini tidak bisa saya rangkum dalam 1 postingan blog. Tapi saya coba.

***


Minggu, 8 September 2013
Gang IV Perbatasan RT 07 dan RT 02 RW 06.

Ini hari yang dinanti sekaligus yang ingin dilewati begitu saja. Dinanti karena ini event besar karang taruna RW 06, dan ingin dilewati karena kami semua lelah jiwa raga. Untungnya masih ada satu hal yang tersisa : semangat. Ciee bahasa lu sok sok bijak. Lha wong emang begitu sih. Yang saya lihat, sedari pagi sudah siap sedia di lokasi acara. Malamnya sudah briefing teklap dan sebagainya. Jadi pagi ini semua siap melakukan perannya masing-masing. Bazaar pagi dimulai sebelum pembukaan soalnya tau sendiri lah ibu-ibu kalau dikasih yang murah enak yaa langsung samber sikat miring. Selang waktu 3 jam itu makanan udah habis 3/4 nya. Nota udah sampe belakang-belakang juga. Alhamdulillah~




Lalu lomba busana muslim. Peserta lomba yang membludak. Tapi untungnya size mereka bukan yang super-super. Minion-minion gitu lah.hahah





Lanjut ke acara pentas kreasi seni. Khusus anak sih tapi ya begitulah anak-anak jaman sekarang. Saya kan di backstage sebagai sound engineer juga. Buka playlist lagu-lagu tari mereka. Antara ketawa, geleng kepala dan miris. Yang pertama lagunya : Buka Sikit Joss - Annisa Bahar, Miring-miring gak penting (lagu siapaaa itu), Goyang Bang Jali - Deny Cagur, Oh - SNSD, JKT48 - Aitakatta. Haduh hadu..




Ada juga sih yang bernuansa islami





Sesi pagi selesai jam 12. Break dan berak sampai jam 1. Lanjut dangdutan laah biar matahari hot jeletot tambah hot kalau tambah dangdutan. Dari siang sampai sore jeprut itu dangdutan. Sejujurnya saya tidak pernah setuju memasukkan dangdut dalam list acara. Bukan apa-apa, tapi banyak mudorotnya. Ya yang nyanyi pakeannya kurang bahan lah, ya yang nontonnya anak kecil pula lah, yaa yang jogetnya ada yang mabok-mabok lah. Ini semua karena dangdut disarankan oleh para bapak-bapak yang menjabat di daerah sini. Mau gak mau yaa pemuda ikut. Konsekuensinya kalau membantah yaa begitulah. Tapi jam 5 sore sudah ditutup acara dangdut ini. Sudah bubarr!!




Nah sekarang tiba giliran acara puncak. Kalau tadi ada dangdut, sekarang ada tabligh akbar. Jadi seimbang nih. Kalau tadi mungkin banyak yang bikin dosa, nah sekarang acaranya buat tobat. Sok di daerah mana lagi yang punya acara model begini. Cuma jatihandap bro. Pembukaan ada tarian-tarian islami dari 4 masjid terdekat : Al Ikhlas, Sidrotul Muntaha, Ar-Roudhoh, Al Huda. Dan tibalah mubaligh kenamaan abad ini : Ustd Rifa Pildacil Indosiar. Saya bilangnya begitu karena kurang tau nama lengkapnya. Seru sih ceramahnya. Kalau biasanya tiap pagi badan disiram air ledeng, sekarang rohani yang disiram. Basyah basyah..




Karena ustad rifa ini, saya jadi nge-yutub-in lagu-lagu rhoma irama.


The last but not least, Saya berterima kasih pada seluruh panitia Linggarjati (Lingkar Penggerak Pemuda Pemudi Jatihandap) yang berkontribusi banyak pada acara Jatihandap Festival ini. Overall sukses berat. Berkat semua, saya jadi lebih kenal teman sebaya di lingkungan rumah. Karena selama ini lebih banyak hidup di kampus dan saya kurang banyak berbuat untuk lingkungan tempat tinggal. So proud of you guys. Sampai jumpa di tanggal 28 Oktober nanti. Acara akbar kita semua.haha



Ternyata tidak cukup dalam 1 blog. Soal cerita keesokan harinya saya lanjut di postingan yang lain. Arrivederci!! :)


No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...