25.6.14

Mungkin ini, supaya itu.

Mungkin, saya harus terlahir jadi laki-laki supaya jadi pilot project, proyek percontohan yang membuktikan bahwa ada loh manusia yang namanya Amy tapi laki.

Mungkin, saya harus ditakdirkan pernah tinggal di kampung, pernah alay, pernah badung, supaya komplit. Jadi anak kampungan, alay, dan badung dalam satu paket. Bukan anak setengah-setengah.

Mungkin, saya harus berkali-kali ganti nama supaya kalau saya nyolong jengkol di kebon Mang Uteng gak ketauan. Trus nyolong lagi di tempat lain.

Mungkin, saya harus ditakdirkan sering dapat nilai 0 atau 45 ulangan fisika SMA supaya Newton dan Einstein tidak terkalahkan oleh kejeniusan saya. Dan pengarang buku Fisika tetap Bob Poster & Marthen Keanginan.

Mungkin, saya harus bersekolah di ITB untuk bisa tahu bahwa tidak semua yang terkesan harum namanya dari luar, seringkali ada kebusukan di dalamnya. Seringkali.

Mungkin, saya harus ditakdirkan jadi manusia belokan tajam. Ditikung dengan cepat, dan sekarang si doi sudah mau kawin saja.

Mungkin, saya harus ditolak dulu dalam kehidupan karir (pengangguran, -red), supaya, untuk saat ini, saya diberi waktu fokus di bulan ramadhan. Banyak-banyak menanam agar di akhir bulan bisa menuai.

Mungkin, saya harus terkena batuk tanpa dahak selama 1 minggu ini, supaya membuktikan, bahwa OBH combi batuk berdahak tidak cocok untuk batuk tidak berdahak.

Mungkin, saya ditakdirkan menjadi orang yang paling sering dilewat, dilupakan namanya. Karena selain tidak banyak momen yang berkesan tentang saya, nama saya juga susah dibaca, apalagi diingat.

Mungkin, HP saya ditakdirkan tidak bisa berenang. Jadi, ketika kecemplung dan layarnya hitam pekat dan sms yang masuk kepotong, itu membuat curoisity saya terasah. Padahal mah, bokek.

Mungkin, untuk sementara saya ditakdirkan sendirian dulu, supaya masa muda saya tidak habis oleh cinta-cintaan yang belum jelas. Padahal mah, sepi.

Mungkin, saya ditempatkan di belahan bumi ini untuk berbuat sesuatu pada tempat tersebut.

Mungkin, saya ditakdirkan jarang ke bioskop, supaya kursi-kursi di sana tidak bau cokor.

Mungkin, saya harus menyudahi segala permungkinan ini sebelum semua ini menjadi Kitab Suci Agama Mungkin.

Everything happens for a reason. Tapi bukan manusia kalau tidak punya usaha. Sudah sepantasnya manusia berusaha memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki. Jangan mudah putus asa.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...