17.7.14

Perkusi Sederhana

| Juli 17 |

Sepulangnya betulin kartu ATM + ambil foto wisuda di kampus, saya mencari tempat berbuka puasa bersama buat anak-anak tarka. Di kawasan Bojongkoneng, ke atas terus, lalu menemukan ini. Hunian mewah dengan lapangan golep dan pepohonan rindang. Sebuah hunian impian bagi kami para kaum 'bawah' yang memang masih tinggal di bawah Bandung.




Lanjut ke atas lagi. Jalanan sudah mulai tidak cocok untuk motor saya. Tapi worth it sekali begitu sampai di atas. Orang bandung asli pun belum tentu pernah ke sini selama hidupnya. Bagus kali.




 Jadi inilah yang namanya Caringin Tilu atau Cartill. Saya kurang tahu Caringin Hiji (satu) dan Caringin dua-nya di mana. Pohon besar ini sudah menjadi ikon tempat ini selama puluhan tahun.



Setelah hunting beberapa tempat bukber yang sudah pada penuh, dapet juga akhirnya. Bagus tempatnya. Jelek harganya. 30rb untuk satu orang adalah suatu bentuk penajajahan di atas dunia. Saya agak kurang sreg dengan harga di sini. Tapi karena anak-anak fine-fine saja, saya booked.



Malam ini tidak teraweh karena terlambat. Ibarat ketinggalan kereta, di masjid sudah adzan isya waktu saya masih di toilet, apalagi selain buang hajat. Berhubung tidak teraweh, ke sekre tarka. Si Faker bawa beberapa peralon. Beberapa hari sebelumnya saya memang minta dia mencari peralon buat bikin drum/perkusi sederhana. Malam tadi baru bikin. Tinggal finishing dipoles dipercantik sikit.




No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...