1.9.14

Weekend Intermezzo - Sempu Island

August, 29-31



Weekend pertama di Pare saya habiskan dengan perlancongan ke sebuah travel destination ternama di kawasan Malang. Nama Pulau Sempu. Sudah dari lama saya mendengar nama pulau ini, namun baru kali ini kesampean.
Awalnya hanya rencana beberapa anak camp. Tapi karena yang mau join terlalu sedikit, kami buka lowongan strangers juga buat ikutan. Hasilnya, ada beberapa temannya teman dan saudaranya temannya teman itu yang juga gabung, sehingga total ada 15 orang.
Kami berangkat dari Pare hari Jum'at malam pukul 11.00 naik bis 3/4 carteran. Selama perjalanan berangkat sih tiada pemandangan yang bisa dilihat karena ternyata melewati hutan pinus dan perkebunan. Padahal kalau berangkat pagi atau siang, kami bisa kebagian panorama indah kawasan Batu, Malang karena memang rutenya lewat situ. Tapi perjalanan malam tidak begitu terasa karena dihabiskan dengan : tidur. Jam 04.23 kami tiba di Pelabuhan Sendang Biru. Tetapi ternyata bukan di sini kami akan menyebrang. Bis berputar kembali dan menuju suatu daerah yang saya lupa namanya. Di sana bis berhenti di sebuah pelabuhan dan pasar ikan. Sholat subuh, sarapan, dan segala persiapan lainnya. Jam 07.00 WIB menyebrang naik kapal ikan.


Kami tiba di pos kedatangan. Sebetulnya bukan pos literally pos yang memang diisi petugas kehutanan atau semacamnya, tapi hanya bangunan biasa yang lebih bisa dibilang WC umum. Air sedang surut, jadi kami bisa berjalan dengan mudah menuju daratan.


Trek menuju spot utama bisa dibilang agak berat bagi yang belum terbiasa berjalan jauh seperti ninja hattori, mendaki gunung lewati lembah. Dalam perhitungan saya, perjalanan pergi ditempuh selama 1 jam 10 menitan. Itu karena memakai guide. Coba kalau nggak, nyasarlah kita. Saran saya sih, kalau ke sini harus ada guide, berangkatnya pagi, dan pakai sepatu/sendal trekking. Karena kaki juga ingin dimengerti bro. Saya adalah salah satu korban keganasan trek pulau sempu ini. Selain jalan yang sempit, batu-batu karang yang terdapat di sepanjang jalan pun lumayan runcing dan bisa melukai. Tapi it's ok bagi kamu-kamu yang sudah sering dilukai.


Tapi tak apalah terluka, kalau yang didapat memang worth sama pengorbanan. Kami sampai di danau sekitar pukul 10.02. Di sana sudah ada banyak orang tapi mereka hanya singgah untuk sehari saja. Sedangkan kami memutuskan untuk menginap di sana. 


Tidak butuh waktu lama bagi spot ini untuk dijejali puluhan orang. Menjelang sore, puluhan tenda kian memadati tempat ini. Tapi seperti kelakuan turis-turis dalam negeri yang tidak tahu attitude, mereka datang ke mari mengirim banyak sampah, tanpa mau memungutinya kembali untuk dibawa pulang.











In the end, akhirnya kami kembali lagi ke dunia nyata. Tak banyak yang bisa saya ceritakan di sini, tapi banyak yang patut disyukuri, bahwa Indonesia memang elok rupanya, yang patut dijaga keindahannya.


No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...