10.7.15

Resign

July 11

Jauh-jauh sebelum saya mengenal dunia kerja sesungguhnya, saya sering mendengar selentingan-selentingan yang menyebut lulusan perguruan tinggi tempat saya menggali ilmu, mayoritas cepat diterima kerja cepat juga mengundurkan diri. Dengan pemandangan kantor pagi ini, saya resmi mendobrak opini tersebut. Bukan saya yang mau.



Hampir 2.5 bulan menuju 3, kondisi perusahaan ini sudah hampir habis. Pekerjaan yang digarap serabutan, proyek yang ditutup, dan imbasnya pada gaji yang tak kunjung turun pada seluruh pegawai. Bahkan teman-teman kontrakan, yang sudah mengabdi 4-9 tahun sudah dirumahkan tanpa pesangon atau pelunasan gaji. Miris sekali. Diceritakan suatu malam, ketika saya masih di Afrika, rumah belakang tempat kami berkumpul kontan dipenuhi isak tangis dari mereka mereka yang jelas didzolimi. Selang 2 hari kemudian, mereka pergi ke kampung halaman masing-masing tanpa mengucap pamit. Ada pula seorang pegawai yang juga perintis perusahaan ini, yang sudah mengabdi puluhan tahun, diberhentikan, juga dengan kebijakan yang semena-mena. Semena-mena karena momentumnya menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Seorang kawan mengirimkan postingan soal THR. Di sana jelaskan Undang-undang yang mengatur soal tunjangan ini. Kondisi sekarang bukan lagi memikirkan thr, memikirkan bagaimana ke depannya saja masih samar. Itu berlaku bagi para pegawai yang sudah berumah tangga, punya anak, dan umurnya sudah diatas 40an.

Saya pun bernasib sama soal gaji dan THR yang memang menjadi hak setiap pegawai. Kesal dan geram itu hal wajar. But what's the point on ngomongin kebobrokan perusahaan dan petinggi-petingginya? Saya tidak akan dapat apa-apa. Seringkali di ruang kerja rekan-rekan kerja berbicara mengenai ini tetapi saya hanya ingin diam.

***

Surat resign berlaku mulai besok. Ini adalah postingan terakhir yang saya tulis di bawah naungan Wi-fi kantor. Sore ini ada buka bersama hampir seluruh pegawai baik yang masih bertahan maupun alumni-alumninya. Saya jadi ingat nazar dulu, bahwa kalau saya menang lomba ideart yang notabene presentasi ancur-ancuran via tepon, saya akan mentraktir seisi kantor. Semoga malam ini banyak yang hadir.

***

Kontrakan sepertinya masih diperpanjang sampai bulan depan mengingat repot pindahannya.

***

Sore kemarin meeting di Depok bersama seorang bos perusahaan ATPM di Bogor. Saya ditawari pekerjaan di sana. Saya pertimbangkan dulu sampai lebaran karena ada pula lowongan pekerjaan lain yang cukup prospektif. Semoga Allah memberi jalan yang terbaik pada pilihan yang saya ambil nantinya. Amiin. Lahaolawalakuwwatailabillah.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...