29.5.12

Eidelweis itu dulu anak kecil di masa lalu

Sebelum ini aku bikin blog yang sudah lapuk macam janda. Aku sudah terlalu lama membiarkan itu blog. Karena selain isinya anak SMP sekali, aku malas.
Postingan awal itu masih ada cerita pertama kali aku masuk kuliah. Masih euforia anak SMA jadi menulis blog dalam keadaan senang. Kesini-sini malas. Lalu ada postingan soal perempuan jaman smp, tapi dihapus. Sengaja biar lakinya gak datengin rumah. Nanti aku mampus. Ada pula soal cerita aneh Eidelweis. Satu hal yang aku sadari saat membuat cerita itu karena saat itu aku disuruh temenku bikin cerita soal dia yang mungkin tertarik pada seorang laki karena suara ketawaannya. aneh.
Karena banyak kolega bertanya siapa Eidelweis yang terlalu sering aku umbar, aku beritahu saja asalnya. Karena selama ini banyak kolega yang menuduhku dekat dengan seorang perempuan dengan Eidelweis versi cerpen. Tidak. Itu hanya cerita. Bosan aku mengklarifikasi.

Kenapa eidelweis. Waktu SD jaman bala-bala masih selawe, aku berteman sama seorang anak kiayi. Perempuan. Dia anak imam besar sebuah masjid di antah berantah Ciamis. Aku pernah bertukar surat. Namanya juga anak SMP dimabuk cinte. Dulu aku menyebut dia Eidelweis, berdasar pada bel SMP 14 saat itu memang lagu klasik Eidelweis. Aku pikir itu romantis. hahaha taek abis itu sebutan.

Sampai aku bercerita memakai tokoh lain Terra dan Andromeda karena aku sedang membaca buku-buku Dee, jadi aku terpengaruh nama2 aneh. Haduh cupu sekali bung. Tapi semua itu biar anda tidak tahu,W.

maaf aku pernah menulis sebuah cerpen dengan 3 nama itu padahal aku janji tidak akan memakainya. Tapi aku pikir itu akan membuat cerpenku jadi pemenang di suatu kompetisi. Nyatanya tidak. Kecewa.

Sudah 3 minggu aku berkontak ria lagi sama anak kiayi itu. Sampai sekarang. Canggung kepalang bingung. Aku pernah mengirim buku laskar pelangi saat itu. Masih ingat juga dia perihal London. Tapi katanya dia melihat Socotra lebih indah. Jadi aku mencari-cari info tentang Socotra. Sampai terpukau melihat Manikin. Dia cerita soal bunyi kepakan sayap. Lucu kali bung. Aku bilang aku mau kesana sama dia. Tapi katanya dia mau nikah disana. Sial. Katanya dia bertemu sama laki di pesantren di Ciamis. Aku ikut senang. Pantas saja sms2 tidak pernah dia balas lagi.
Barusan aku ke Potluck melihat majalah nat geo. Habis rapat sama tim kontes robot gedeg. Sampai saat ini aku masih browsing soal Socotra.

Kepada W, Eideiweis, atau siapapun anda disebut, selamat!! aku ikut senang hahahaha.. Bunga ini sudah digagahi lebahnya. Aku doakan dari sini. Selamat menempuh hidup baru, Eidelweis. Selamat menikah (vulgar). Maaf aku tidak bisa datang karena mengurus robot dan rambut yang belum dipangkas.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...