6.6.12

Semaput

June 7th
03.21

Kemarin, tidur seperti orang mati suri. Karena hari itu terlalu pusing untuk bepergian. Walaupun sore harinya tetap ke Sabuga. Survey kontes robot gedeg. Pulang, kembali mendengkur. Mulai dari situ, merembet ke jam tidurku sekarang. Pagi buta masih terpaku di layar laptop. Tidak tahu mau kemana mau berbuat apa. Klise.

Pagi tadi suasana di kota mantri ini mempertontonkan pemandangan agak tak sedap. Sebenarnya aku sudah tau akan terjadi. Bom waktu ini hanya tinggal menunggu disulut dan pagi tadi ledakan besar mengguncang bumi perkemahan kiara payung. Karena mengejutkan sekali progresnya hanya dalam hitungan minggu. Hanya sebuah foto saja. Hal sepele. Hanya saja foto itu orang yang aku kenal baik. Oke dalam hitungan detik aku mengangguk ngangguk saja. Oya, selamat untuk kamu. Selamat menjalani. Aku kagum. Cepat sekali sudah berganti. Dari aku yang tidak terlalu punya arti.

Tidur lagi.

3 sms berisikan undangan dan permintaan pembuatan desain soal kontes robot itikurih. Kejadian satu dan lainnya menjalin hubungan serius, berkonspirasi mengacaukan tatanan hidup. Kata si Neni bilang ini masalah pelik. Susah sekali dirunut, bung!! Susah. Macam si Atun kejepit tanjidor.

Tidur lagi.

Nilai-nilai semester bermunculan. Alhamdulillah untuk beberapa mata kuliah umum. Mata kuliah studio bikin naik pitam. Oke ini merupakan sesi terakhir pasca tidur ronde 2 dan semua kepusingan ini membuncah membudal muncrat. Sekali lagi aku tidak mengerti pikiran dosen studio satu itu. Statusnya saja dosen, kerjanya keluyuran tak mengurus mahasiswanya. Kalau mau jadi dosen ya jadi dosen, mau punya kerjaan sendiri ya jagan jadi dosen. Bayar besar-besar tanpa dapat apa2 selain setumpuk beban tugas di akhir semester bukan cara bijak menilai, pak! Dikira semua mahasiswa punya duit. Jual ginjal juga kalau tidak pernah ada kuliah juga percuma. Taek-taekan lah semua. Paradigma ke barat-baratan. Tugas-tugas mahasiswa ia harapkan seperti tugas orang hebat. Kalau aku alien, aku bisa bikin seperti maunya dia. Yang jelas dia hanya teori. Menyuapi dengan ceramah. Kuliah aing kumaha dosen.
Lalu aku sudah bikin tuh produk ,tugas, barang, sampah, terserah disebutnya apa. Sesuai apa yang ia mau. Tetap nilainya objektif. Awal-awal saja dia menilai proses lalalalilili. Malas aku berhadapan lagi sama dia.

Tidur lagi.


Move on masih sebatas teori. Selamat pagi selamat mencerna hari. Pahit tak terperi.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...