7.5.13

Khasiat kelapa


Ini tentang bagaimana rasanya menjadi orang bingung di pucuk pagi. Lihat-lihat jejaring sosial isinya jualan. Pagi-pagi coba jualan penyakit cinte-cinte. Bingung kan. Ngejar kambing, dapetnya burung.
Ini loh kuliahan tingkat akhir. Seminggu kemarin dosennya mbelebuuuss kabehhh!! Kalau ada yang tidak tau, itu bahasa swahili pedalaman banten. Saya anggap itu artinya : pergi jauh menelantarkan mahasiswanya. Bapak A ke amerika, Bapak D ke Djepang, bapak Be ke Bali. Bravoo bravoo.
Ngomong-ngomong soal ke luar negeri, bangun tidur tadi saya gatal-gatal di suatu organ tubuh yang tidak perlu disebutkan. Tapi kata kuping yang bergoyang ini, bilang saja ‘ass’ biar greget. Jaman dulu ketika pantat saya masih mulus seperti punya bayi, saya masih bayi. Kalau gatal sukangadat. Buka celana lalu lari-lari keliling rumah tetangga nempelin itu ke tembok biar adem. Kalau masih gatal suka ditiupin si babeh. Katanya ada yang utek-utekan. Kebanyakan makan kelapa katanya.Utek-utek itu semacam gerakan kecil yang efeknya massal. Semacam teori bom atom. Saya sih gatau teori bom atom. Ye ko situ kesel. Saya yang kesel lah ini pantat gatel gada yang niupin. Tadinya saya juga berniat begitu. Jongkok di atas cooler laptop. Tapi rusak. Gausah dibayangin juga gapapa kok. Imajinasi ini terlalu liar.

Bukan jorok loh ini. Jangan underestisdzxkyfmet dulu. Ini adalah pengetahuan untuk kita semua para calon ayah. Mempersiapkan diri di masa datang ketika jika memiliki seorang anak hiperaktif yang suka makan kelapa sembarangan tanpa mengupas kulitnya lebih dahulu. Langsung dilegleg kitu. Karena mempersiapkan diri menjadi ayah tidak hanya butuh cinta, tapi skill coy. Apapun skillnya, postingan ini adalah salah satu skill itu. Makan kelapa itu jangan sama batoknya, sama yang muda. Kelapa muda. naon ateuh.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...