10.6.13

Monolog dua dini hari

Dari semalam belum kembali ke tempat tidur. Ada yang mengganjal. Pertanyaan-pertanyaan dari 2 hari yang lalu belum sempat tersampaikan. Kini dini hari, dan saya sedang main tipu-tipu diri sendiri. Menipu diri dengan berpura-pura acuh padahal menaruh atensi. Ini yang terjadi kalau menaruh rasa tapi rahasia (atau dipura-purakan rahasia). Saling mengenal lebih adalah harapan. Dalam kasus ini sepertinya masih satu kubu saja yang beranggapan seperti itu. Di kubu saya sendiri. Mengetahui detail tentang pribadi manusia membuat seseorang menjadi semakin cinta pada manusia.  Sayangnya, tidak mudah mencari tahu tentang kehidupan seseorang kalau tidak ada yang dapat dicari tahu. Memang ini dunia sudah serba dimudahkan mencari informasi. Apa yang ingin dicari datang dari berbagai penjuru dunia dalam hitungan milisekon. Tapi sekali lagi, tidak banyak yang didapatkan meskipun apa yang ingin dicari hanya berjarak beberapa kilometer saja dari sini. Lagi pula saya malas bergantung pada dunia maya kalau masih bisa diketahui di dunia nyata. Pertemuan di sini nyata dan saya senang akan hal itu. Saya senang kalau pertemuan itu berlangsung berkali-kali, sampai kita bosan hidup lalu mati. Yang bisa dilakukan sekarang ini hanya mengulur waktu sampai ada momentum tepat bertemu sapa langsung. Tapi tindakan tak kunjung berjalan. Terhambat oleh ketidaktahuan harus apa lagi selanjutnya. Seperti lingkaran setan. Daripada prasangka-prasangka ini merajalela, lebih baik diutarakan maksudnya. Dalam konteks yang lebih jelas, maksud saya adalah, saya rindu bertemu sapa. Ketika kita berbicara tentang seorang pemudi lucu yang berbicara sambil menggaruk kepala lalu kamu tertawa. Ketika kita berpikir kata sapa apa yang pantas disematkan untuk kita satu sama lain, dan kamu bilang 'kamu' lalu canggung sesaat kemudian.
Semoga ini bukan musim berkepanjangan. Karena sebetulnya saya kurang suka soal-soal cinta ini berkuasa terlalu lama. Kecuali kalau gayung memang bersambut. Itu lain cerita

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...