29.6.13

Petualangan Hakim, Bocah Garut masuk kota.

Pagi tadi si Hakim, keponakan dari Garut, sudah kembali lagi ke tempat dodol. Setelah sepekan menghabiskan masa liburan di Bandung. Saya  juga sedang bosan diam di rumah. Tadinya saya pikir ini akan jadi liburan terhambar dalam sejarah liburan panjang saya. Daripada menjamur dalam kamar lembab, saya bawa si Hakim kemana saja. Supaya tidak terlalu canggung kalau pergi sendirian.

Senin, 24 Juni

Nonton Monster University. Ini terobosan baru dalam perjalanan hidup saya selama kurang lebih 6 bulan ini. Ya karena selama itu saya ibarat manusia goa yang jauh dari hiruk pikuk dunia hiburan. Baru nonton lagi hari itu. Tadinya saya sudah ajak si Lidia malam kemarin. Tapi dia bilang tidak mau berdua saja. Jam 4 sore saya ajak lagi dia. Dia bawa 2 orang temannya. Selama film berjalan, saya tak banyak bicara dengannya. Kami pulang dengan jalan masing-masing. 


Sisa malam itu saya habiskan di game center depan loket XXI Ciwalk. Daripada si Hakim rewel-rewel. Tak apa. Saya juga menikmati.



Selasa, 25 Juni

Jalan-jalan ke kampus. Tadinya mau bersepeda kampus, tapi apa daya sepedanya tinggal empat. Maka dari itu mereka pegang erat-erat. Pake rantai segede dosa.



Kecewa pada kampus sendiri, akhirnya pergi ke museum geologi. Karena masih pagi dan belum sempat mandi, jadi gerogi. Teteh-teteh penjaganya harum mewangi sedangkan saya bau fosil sapi.




Rabu 26 Juni

Badminton SR jam 2 di gor cisitu. Si Hakim keukeuh pengen ikut. Pulangnya pengen ke kampus nyobain sepeda kampus (lagi). Tapi kampus ini terlalu militarian. Selain kreativitas mahasiswanya terkungkung, sepeda kampus pun masih dililit rantai. Kasihan.





Menjelang petang, ke movie room. Cari-cari alat pengisi liburan lain.


Kamis, 27 Juni

Di rumah saja seharian. Sedari pagi bocah-bocah, Hakim & Alfan sudah nongkrong depan kamar. Katanya minta puter film yang kemarin baru dibeli dari movie room. Saya kalah. Mereka nonton film hot wheels berulang-ulang. Salutnya, merka tetap se-excited ketika nonton pertama kalinya. Anak kecil memang penuh keceriaan tanpa peduli itu pertama kalinya, kedua kalinya, atau ke-sejuta kalinya.


Sore-sore tadinya harus ke ardan. Ada meet up sama tim intership juga kang dinar. Tapi saya berhalangan. Sebelumnya sudah ada janji sepedaan rombongan desain produk itb. Jam 4 kumpul di soemardja itu wacana. Tetep saja berangkat jam setengah 6. Alih-alih ingin sepeda sore santai, malah jadi night ride. Keliling bandung lewat cihampelas, pajajaran, alun-alun, lalu mampir ke braga.

Randomly ketemu si Diego Mitchell cowoknya tante Nikita Willy di CK. Tajir-tajir jajannya CK juga. Waktu itu ada si Ferry Rotinsulu juga tapi gak sempet foto. Soalnya kita hanya doyan produk impor.



Beres jam 10. Pulang dijemput hujan sampai kuyup sebadan-badan.

Jum'at, 28 Juni

Demi mencegah kebosanan si Hakim yang merengek pulang ke garut, saya ajak lagi ke tempat lain. Saya hampir habis ide saat itu mau ke tempat (asyik tapi murah) yang mana lagi. Malam sebelumnya saya kontak ayu. Seorang calon dokter gigi anak yang sedang koas. Katanya jumat ini hari praktiknya dia. Bada jumatan kami meluncur ke RSGM Sekeloa.




Lebih kurang 1 jam diperiksa, kami pulang. Dengan si Hakim membawa warna merah di giginya, dan saya membawa kata yang tidak sempat tersampaikan.

Berakhir sudah petualangan Hakim bocah Garut masuk kota. Saya kembali ke rutinitas menghirup bosan. Kembali ke dua tempat ini saja : kasur dan meja makan.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...