26.7.13

Dompleng-dompleng ni ye

Seperti bermain game CTR. Di awal banyak opsi pemain dengan keunggulan masing-masing. Saya lebih suka si Crash Bandicot. Bukan karena dia tokoh utama, tapi karena dia hanya memakai sepatu tanpa baju.

Hidup ini petualangan. Andai di awal petualangan ini saya bisa memilih karakter, saya tidak mau menjadi melankolis. Sanguin atau koleris sangat menantang. Hidupnya fluktuatif. Seru. Personalnya pun mengasyikkan. Tapi mau bagaimana lagi, sebesar-besarnya tekad untuk menutupi ke-melankolia-an, baunya terlalu menyengat.

Siang kemarin ngobrol-ngobrol sama Anis MSDM kabinet. Dua hari lalu saya diberi 2 lembar kertas untuk diisi. Katanya melihat kepribadian. Kemarin ada hasilnya. Ada benarnya analisa si Anis. Katanya karakter saya dari lahir adalah seorang peace maker. Maksudnya orangnya gak mau ambil pusing masalah sepele. Itu katanya. Lalu kedewasaan ini mengubah karakter. Menciptakan saya yang sekarang, yang menurutnya seperti seorang perfeksionis. Saya hanya ambil nafas dalam. Tak mau keluar.

Sore harinya ada buka bersama kemendikbud. Ada rektor, mentri, pesuruhnya, satpamnya, dirjen dikti, dan konco-konconya yang terlihat ingin kecipratan. Bilangnya dialog, tapi hanya ngalor-ngidul guyon-guyon.




Beliau hanya ngobrol sama beberapa mahasiswa yatim/piatu yang dapat beasiswa bidik misi. di situ, saya masih kagum pada keprihatinan pak mentri dan kepeduliannya pada pendidikan masyarakat kurang mampu. Satu hal yang saya enggan kagumi. Pembagian buku Tairul Canjung si anak kingkong beraoma dompleng-domplengan politik menuju pilpres 2014. Fenomena ini hanya mainan orang-orang atas yang awalnya saja berkoar-koar atas nama rakyat. Namun ketika menjabat sebagai abdi negara, ia banyak berkhianat pada apa yang ia perjuangkan sebelumnya. Mengingat isunya si TC ini mau mencalonkan juga, saya kecewa pada sesi penyerahan buku si anak kingkong. Saya heran kenapa harus buku si anak kingkong? kenapa bukan buku fisika moderen gitu? Kan beliau sendiri yang bilang mata kuliah dari dulu sampai sekarang gak berubah banyak. Ah tau dah. Saya ngantuk. Juga kecewa,

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...