2.7.13

Umpan untuk ...

Mimpi buruk. Menurut saya, mimpi buruk bisa dikategorikan 3 jenis. Tentang setan, tentang meteor yang menghantam diri sendiri, dan tentang cinte-cinte. Baru saja saya mengalami yang ketiga. Dan dibangunkan oleh mimpi yang tidak kamu harapkan itu pahit. Saking pahitnya, saya langsung minum segelas air mineral.

Sore kemarin keluar goa. Ada bandung yang habis mandi, bersolek, lalu memancarkan kecantikannya ketika disorot matahari sore. Begitulah bandung sehabis hujan di musim kemarau. Kampus juga sedang ramai. Osjur sana sini, oskm, osteoporosis kalau keseringan mundar mandi di kampus segede ini.

Jam 4 sore ada presentasi logo wisuda di sekre KM. Saya kira jurinya siapa, eh ternyata si mifta, sos, arsyad. Dikira nepotisme. Tapi presentasi tadi seru juga.

Alhamdulillah memang tahun ini lulus lagi PKM-K sama si isti dan wati lagi. Entah ini kabar baik atau kabar buruk. Malam tadi si isti bilang seminggu lagi monev. Kalang kabut. Hari ini harus buat logo, ke vendor, ke rumah isti. Belum lagi urusan lain ke rumah cahyo nyobain Wii, ke rumah bi ika (in memoriam setahun nek Mimin), kirim sketch ke william. Minggu ini rasa-rasanya tak punya mood booster. Gitar di kamar dibiarkan bulukan. Film-film diulang ratusan milyar giga kali. Makan. Tidur. Makan, Makan. Meja kerja yang biasanya muter CD-CD favorit sekarang hening. Beginilah kalau sedang bertingkah serius di work desk. Hanya ada laptop yang buka photoshop, 3dsmax, corel, HP yang didera sms bertubi-tubi dari rekan kerja, dan sketchbook. Ketika semuanya berjalan serius, tidak ada iTunes.

Sudah masuk Juli. Hari ini ada film baru di bioskop. Despicable Me 2. Roman-romannya bakal nonton sendirian lagi sih. <-- kalau saya tulis itu di jejaring sosial masa kini, pasti langsung disambar orang dengan komentar "KODE". Lalu saya pura-pura berdalih kalau itu bukan kode. Tapi sebetulnya memang kode. Atau bahasa lainnya "umpan". Maka dari itu, ayo mari sini manisku. Sambar umpan ini. Lalu kita habiskan hari dengan gembira di kota ini.

***

Subuh tadi saya berniat mengirim SMS bernada persuasif  pada seseorang. Pertimbangan ini itu jadi dasar pemilihan kata yang tepat. Namun, setelah menimbang, memutuskan, dan memahami dengan seksama, maka saya dengan keyakinan pasti tidak jadi mengirim ajakan. Karena bingung. Terlalu pagi untuk menjadi orang bingung.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...