27.9.13

Suasana Preview 1

Ketika orang-orang luar sana sudah melangkah sejauh gunung, jangan salahkan manusia pribumi ini yang masih merangkak di lembah. Karena di sini, apa-apa dibuatnya sepele. Lebih penting 'seru-nya' menikmati udara Lembah Mandalawangi ketimbang 'serius-nya' menuju puncak Pangrango. Padahal di atas sana, pasti lebih indah. Dan hari ini, saya sadar akan satu hal : Kalau ingin di depan, tinggalkan barisan, kayuhlah sepeda sendirian. Dan kalau kamu ingin berdua, kayuhlah berdua seirama. Dan kalau kamu ingin bertiga, kayuhlah bertiga seirama. Dan kalau sudah merasa mengayuh dengan susah payah namun tetap lambat, tinggalkan temanmu yang menghambat. Majulah sendiri, kayuhlah sendiri. Karena cita-cita tidak menunggu kita dengan cara "biar lambat asal selamat", tapi "harus cepat juga selamat". 

Banyak yang menjudge begitu saja bahwa saya manusia terlalu serius. Kebanyakan dari mereka hanya melihat sekali atau dua kali. Atau berbicara sesekali kalau ada perlunya. Padahal saya merasa saya orang tidak bisa serius. Ceplas ceplos tapi garing. Biar garing asal selamat. Namun satu hal yang saya tahu. Ketika itu memang satu keharusan, seriuslah. Kalau tidak, santai saja masih boleh lah. Tapi ikutlah fluktuasi waktunya. Waktu yang saya maksud itu bukan waktu diri sendiri. Tapi ada waktu orang lain yang perlu dihargai. Dalam tim, sudah klise kalau saya harus mengulang kalimat "hargailah waktu masing-masing". Klise. Basi! Ngakunya insan akademis yang dewasa tapi ego masih ketinggalan di bangku SMA.

Mohon maaf.
Itu ditujukan dari diri saya pribadi untuk pribadi saja. Kalau ada yang tersinggung, itu karena situ kegeeran. Atau jangan-jangan situ ngefans. Soalnya saya jarang publish isi blog ini loh. Hayoloh. Stalking ya loh.

***

Preview 1 tugas akhir selesai. Alhamdulillah. Boleh dikata seperti itu karena masukan dan saran yang sangat berarti dari para dosen terutama pak Adhi. Keliatan banget emang kalau orang berwawasan dan up to date soal kondisi desain di dunia. Jadi kalau dijelaskan singkat, tugas akhir saya ini cuma hal kecil. Namanya mikroalga. Dari namanya saja sudah mikro. ya pasti itu lah. itu loh yang buat panggang kue. Malam sebelumnya, waktu nyari-nyari data literatur, saya bertemu sesuatu yang mengubah pola pikir saya selama ini terhadap tugas akhir saya ini.


“Maka terangkanlah kepadaku tentang api yang kamu nyalakan. Kamukah yang menumbuhkan tanaman itu atau Kami-kah yang menumbuhkannya? Kami menjadikannya peringatan dan bahan yang berguna bagi para musafir.” (QS al Waawi’ah [56]: 71-73)

Memang di bagan itu tidak ada mikroalga. Tapi, harusnya ada di sana karena mikroalga juga tanaman.Subhanallah. Ini buat saya mata kata. Kalau saya mau, saya bisa saja nunjukkin ini di slide presentasi. Biar meyakinkan dosen. Tapi enggak laah. 

Dan memang, tiada keraguan di Al-Qur'an. Saya siap kembali TA berlandaskan ilmu pengetahuan dan agama. Tentu supaya berguna dan tidak sia-sia.

***

Siang tadi saya harus berurusan sama pengadilan negeri Bandung. Ngambil SIM yang dulu disita gara-gara lupa nyalain lampu doang. Lalu masuk ke gedungnya, ketemu bapaknya, dan sebagainya. Kebanyakan di sana orang tua dan lagi main bulu tangkis. Nah,waktu saya ngasih si surat tilang, si Bapaknya bilang "Nanti lagi A. Ke sana aja ke Pak Aceng". sambil nunjuk ke arah mana gak jelas. Saya berlalu sambil tidak tahu menahu harus ke siapa.Di tahap seperti ini nih yang buat siapapun malas berurusan sama birokrasi. Wong harusnya gampang e dibikin susah. Buang waktu. Dari pada buang lebih banyak waktu, saya juga harus mempertimbangkan sikon. Maka dari itu saya menghubungi calo. Memang tidak sesuai prosedur, tapi ya mau begimana lagi. Orang pengadilannya bobrok gitu. Saya kasih ke si AA calo. Suruh tunggu di depan. 15 menit,30 menit, lama gila. Sampai akhirnya hampir satu jam baru ada. Itu lewat calo loh 1 jam. Apalagi lewat jalur 'resmi' yang berbelit belit itu? Yaa jangan salahkan masyarakatnya juga kalau servisnya aja kayak gitu. Orang pasti pikir-pikir lagi. Dan saya juga pikir-pikir lagi kalau nanti ditilang lagi. Mending bayar on the spot urusan kelar, ketimbang buang waktu untuk birokrasi yang bikin sakit hati.











Sore hari ke bengkel ciumbuleuit ngecek mobil. Ada mis-mis di chasis. Ke kampus bentar. Ke ciwalk sama si oji buluk ervan nonton insidious 2. Suraaaam njir pasca preview nonton pelem begono.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...