Besoknya rencananya interview hr. Jadwalnya jam 3 sih. Saya agendakan saja rapat kabinet jam 5 sore. Saya pikir bakal tepat waktu. Eh taunya ngaret. Saya kabarin semuanya jam 3 sore buat diundur jadi jam stengah 7.
Beres interview langsung cabut kalang kabut. Padahal macet edan-edanan sepanjang buah batu, laswi, riau. Soekarno Hatta - Dago cuma 20 menit saking buru-burunya. Tapi nemu ginian di jalan riau. Seorang kakak yang gendong adeknya di lampu merah. Pemandangan yang buat saya merenung cukup lama untuk tahu apa yang bisa saya perbuat untuk mereka. Bukan memberi uang, karena itu membuat mereka terbiasa memelas. Tapi hal lain. Untuk mereka, untuk seluruh anak jalanan, untuk masyarakat kota bandung, untuk negara. Di masa datang.
Di to do list ada agenda buat rapat sama staf-staf. Sudah dijarkom malam, ada perubahan jadwal karena interview. Jam 18.31 sampai 18.50 di cc barat menunggu orang-orang ini. Tidak hadir satu pun. Agak miris. Tapi mau bagaimana lagi. Tidak ada guna menyalahkan manusia. Mending menyalahkan lantai cc. Kenapa lu dingin banget sih? Jangan dingin gitu dong. Bikin gua bingung ngertiin lu, tai.. (itu sebutan si lantai kan Tai. Dibaca : tay)
Pulang ada rapat karang taruna. Seperti biasa, di sini adalah tempat bertumpah-ruah tentang apa yang terjadi selama sehari itu. Cerita kesulitan, sharing, tawa tiwi. Agendanya memang rapat, tapi yang membuat kami semakin rapat karena di sini bertemu suasana yang hangat.
Sekian malam ini. Besok sabtu. Semoga tidak kelabu.
No comments:
Post a Comment