23.3.14

Perkara Dini Hari

Pada akhirnya, semakin kau berusaha menghindari untuk jatuh cinta, semakin kau terjatuh ke dalamnya.

Insya Allah saya sedang dalam keadaan sadar menulis ini. Ini semua tentang keterikatan insan manusia berjenis pria dan wanita. Kalau boleh saya bilang, ini soal saya. Pria yang mengaku dewasa tak belum becus perkara beginian saja.

Jika seorang insan Tuhan jatuh cinta, ada yang bilang dia merasa seperti hidup kembali. Kemarau yang kedatangan hujan. Warteg yang kedatangan rombongan karyawan jam makan siang. Dan segala perumpamaan yang berarti perubahan ke arah yang lebih baik dalam dirinya. Sepertinya saya sedang begitu. Tapi belum tentu. Karena saya tidak tahu ini jatuh cinta atau suka-suka biasa saja. 

Apa yang membuat para pejantan di luaran sana begitu berani berkomitmen? Sudah se-layak apakah dia sampai berani mengumbar janji pada wanita yang digilai? Bukannya saya mencari pembenaran atau terlihat seperti orang iri karena hidup sendiri (maksudnya tanpa punya pacar/sejenisnya anda menyebutnya). Hanya saja, saya tidak suka menanggung rasa bersalah jika satu waktu ada hati yang tersakiti karena tujuan yang belum pasti. Maka sebelum itu terjadi, saya perlu belajar terlebih dahulu menentukan tujuan pastinya.

Setidaknya sampai saat ini ada 2 hal yang membuat saya ragu untuk mulai memberanikan diri berkata soal perasaan pada perempuan. Pertama, apakah sudah cukup pantas memiliki hati orang lain? Karena jika masih belum pantas, saya khawatir sifat saya ini hanya akan melukai perempuan tersebut. Kedua, ibu. Satu masa ketika lebaran ibuku berpesan soal perempuan. Jangan sekali-kali menyakiti (hati) perempuan. Itu dikatakannya sebulan setelah saya, atau saya dan perempuan sebelumnya menyudahi perkara duasejoli-an. Berangkat dari itu semua, sampai saat ini saya masih menganggap diri sebagai orang bodoh dalam hal asmara beginian. Agar saya masih punya keinginan untuk terus belajar. 

***

Entah saya begitu mudah terbawa suasana atau hanya ego anak muda saja. Ada orang yang hanya karena kesepian saja lalu mendekati perempuan. Ada orang yang karena kecantikannya saja lalu mendekati perempuan. Ada orang yang karena kemapanannya saja lalu mendekati perempuan. Itu semua alasan mengapa dua insan dekat dan semakin merasa ingin memiliki. Saya ingin memiliki hati seorang perempuan ketika tidak punya alasan-alasan semacam itu lagi. Saya ingin memiliki kawan hidup ketika saya tidak tahu harus berkata apa saat ditanya "mengapa kau mencintaiku?" oleh seorang perempuan.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...