16.3.14

Rapel Satu Pekan di Pertengahan Maret yang Rintik-rintik

Setiap malam menjelang tidur selalu terselip niatan untuk posting. Andaikata jiwa raga ini cukup kuat pasti sudah saya lakukan selama seminggu kemarin. Namun sayang, baru sempat hari ini. Dan ini juga sore hari menjelang tidur(an).

10 Maret. - Syuting Laptop si Unyil




Saya tidak terlalu bersemangat sebetulnya ketika diminta ke kampus jam 8 pagi hanya untuk ekting Laptop si Unyil yang mau ngerekam mobil Cakrawala EV. Selain karena saya trauma acting waktu Metro TV (yang hasilnya jelek itu. maksudnya pas bagian saya saja yang jelek), saya juga terlalu tua untuk masih mengurusi mobil. Padahal dalam hati masih ada sedikit tidak rela melepas mahakarya selama kuliah.

Jam 12an pamitundur diri. Mau berkunjung ke sidangnya mas rio. Sebelum itu ketemu si festy yang lagi nunggu yudisium juga. Kebetulan bareng si wuwu di kantin bengkok. Jam 1 bubuar jalan. Ternyata jam 2 masih syuting tuh si unyil di HME. Meluncur ke  ngobrol-ngobrol cabut. Jam 5an baru beres. Pulang

13 Maret - Ulangtahun Pak Zeily




Janganlah contoh saya. Mahasiswa yang tidak tahu malu. Meninggalkan dosen pembimbing semenjang H-2 Sidang akhir sampai kemarin. Itu berarti sekitar 2 bulan tidak memberi kabar. Lalu kemarin 13 maret adalah ulangtahunnya pak zeily. Itu pun dikasi tahu si cia. Kalau bukan karena dosen pembimbing, tidak mungkin saya mau buat karikatur 22 kepala dalam waktu 15 jam. Selamat ulangtahun bapak zeily yang terhormat. Semoga makin mikroalgae yeaaah..

14 Maret - Paradigma

Pernah suatu ketika sedang tersesat di dunia maya cuma scroll-scroll temlen twitter tiba-tiba ada dika ngajak ke pameran DI jumat ini. Langsung mengiyakan. Janjian jam 10 di kampus. Bareng gilang juga. Selesai keliling-keliling pameran dan wahana unik jam 11.45. Hampir tak kebagian space buat solat Jumat. Ba'da dzuhur ke d'kiosk baltos melanjutkan perbincangan sama si dika. Satu yang saya pelajari hari ini : Ingat lagi, pikiran negatif hanya akan menggiring kamu menuju pikiran itu. Jadi, berpikirlah positif, santai, dan belajarlah basa basi."

***

Dari baltos ngampus lagi. Tadinya cuma mau ngambil sepeda trus balik. Eh nyampe SR ada rame-rame di grafis. Oh ambon puja nay lagi sidang. Tepatnya nunggu yudisium. Saya ikutan saja. Jam 3 baru mulai.




Di atas itu TA-nya puja. TA ambon sama nay belum lihat. Alhamdulillah semuanya nilainya A.wiih.. Satu catatan dari pak Tisna. Tentang TA mereka, yang notabene tentang hubungan anak dengan orang tua. (Ambon - tentang ibu), (Nay - tentang ayah), (Puja - tentang ayahnya yang sudah tiada). Dunia ini kebetulannya terlalu kampret, Ketika akhir-akhir ini banyak gelisah mengenai hubungan dengan orang tua, ternyata, di sini ada sepercik (apa ya saya menyebutnya? gertakan? sontakan? ya semacam hal kecil yang berefek besar) pada kegelisahan ini. Elaah banci amat bahasanya 'gelisah'. Tapi memang itu kan kata yang ada?

Lain cerita. Saya mungkin terlihat asing di antara kawan yang hadir di sidang itu. Mencoba membaur bukan tentang salah benar, melainkan siapa yang berani mengesampingkan egonya terlebih dahulu. Tak apalah dipandang orang asing, tak apalah diam ketika banyak pembicaraan, tapi saya senang bertemu kalian, kawan. Terlalu senang ketika kita sama-sama tahu sebentar lagi, mungkin kita akan hidup masing-masing.

15 Maret - Solo Run


Bukan artinya melancong ke solo. Sore ini harus bermalam mingguan menyendiri mengayuh sepeda ke jonas buat ngepack paket karikatur pesanan dari makasar buat pacarnya yang di bandung. Jadi sedikit cerita.. Seminggu ini saya ditelfon oleh klien saya bernama F ini. Dari mulai mesan, membicarakan detail, revisi, teknis pengiriman, sampai gosip kawan SMA. Ini pengalaman baru, mengingat sebelum-sebelumnya, urusan sama klien kalau gak lewat sms, ya wasap/line, alias semua serba maya. Si mis F ini nelfon bisa jam 9 malam, atau bahkan jam 7 pagi. Setiap hari men! Bayangkan. Saya sih seneng-seneng aja hp gak sepi-sepi amat.haha.. Malam terakhir sebelum hari yang ditentukan, si F ini nelfon dari jam 9 malam sampai entahlah.. Mungkin jam 11an. Ngomongin gambar, udah mirip atau belum. Banyak maunya sih. Awalnya agak jengkel, dikit. Tapi saya mengerti, mungkin kalau saya di posisi si cewek, pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangan yang terbaik. Begitu pula jika saya menjadi si laki-lakinya, pastilah akan sangat bersyukur ternyata ada loh yang peduli sedetail itu pada saya. Kumis, jenggot, mata, bahkan tulang hidung diperhatikan betul semata-mata agar si pasangannya merasa kalau itu adalah dia dan saya. Pada momen itu, kejengkelan saya luluh dan malah menikmati rentetan permintaan si klien. Ternyata sebegitunya, jika seorang perempuan telah merasa diayomi dan didukung oleh laki-lakinya, no one can't stop the flowers bloom.

Sekarang, hp ini sepi kembali.

***

Selesai kirim paket karikatur ke temennya si F, maksa cabut dari jonas meskipun hujan. Selain belum solat ashar dan mau ke salman, di jonas terlalu banyak pasangan, meanwhile saya cuma sama sepeda. Di kantin salman ketemu si miki rey riakribo uti plus atikkribo. Baru sadar setelah makanan habis. Pulang dari sana berwacana. Pertama, mau ke disc tarra beli CD baru. Begitu lewat depannya, males ngerem sepeda. Bablas. Kedua, ke tiga negeri mau beli senar gitar. Tutup shiit. Sudah weh pulang. Masih hujan.

Btw, selama sepedahan sore tadi sudut-sudut kota bandung sangat cantik. Kalau di Tutur Tinular, ketika ada peri dari khayangan habis mandi di empang terlihat begitu manis, itulah Bandung sore itu. Thank God i'm living in such a beautiful place like this.




16 Maret - Selfie Cycling

Dan orang-orang di sini lebih tepat dikategorikan menjadi 2 jenis. Pra-Wisudawan dan Pasca-Wisudawan. Rute pagi menuju roti gempol. Bincang-bincang soal liburan. Dan ujung-ujungnya hanya berujung ketidakjelasan. Belum jelas sih lebih tepatnya. Lalu bahas kawin nikah. Yep bahasan yang enak sebagai teman makan roti dan kopi di pagi hari bersama kawan sebaya. Lalu berkeliling taman kota. Lalu berujung di rumah masing masing sekitar pukul 10.35.




No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...