18.5.14

Monkey Back to Business

| Mei 18 |

The key of happiness is low expectations. Saya lupa itu baca di buku apa. So far, masih saya anggap benar. Minggu pagi kalau sepedaan ke jalan raya mungkin bertemu pasar tumpeh-tumpeh atau janur-janur kuning. Biasanya macet. Karena banyak orang berharapan tinggi bisa bergembira loka di hari minggu. Jadi, keluar rumahlah mereka semua. Saya juga ke luar, bukan ke jalan. Ngajak si dek alfan bersepeda di lapang bola. Daripada di rumah saja, kerjanya dia hanya minta buka laptop atau HP ibunya main tank baja.





Tidak bisa lama-lama karena saya ada perlu siang harinya. Janji bertemu mas eric. Dia adalah titisan pemilik kedai mie asli kota Malang yang kiosnya di rumah mode. Tjwiemie namanya. Urusan saya sama beliau itu buat lanjutin re-branding usahanya. Jam 3-jam 6 sorean di sana. Beliau sama pacarnya. Saya nyamuk yang pura-pura santai menyantap bakso campur gratisan dari mereka. Di tengah-tengah itu, feeling saya, sang pacar bete nunggu sang pacar yang sedang berurusan sama saya. Duh jadi enak.. baksonya.



Beberapa item yang dulu pernah saya buat sudah dicetak. Menu, neon box, brosur, stiker, logo, dll. Nongkrong di rumod sampai Isya. Ditinggal pemiliknya duluan, saya cuma jalan-jalan saja keliling rumod.


Ke movieroom cari tontonan. Ketemu si ruben anak 2013 sama mamangnya, yang notabene anak 2010. Saya lupa namanya. Mungkin mereka tak lihat. Soalnya saya di kolom film jadul dan mereka di rak film kartun.



Menjelang malam berkutat dengan soal-soal ujian madrasah. Si ibuk minta diketikin ulang soal-soalnya. Buat besok.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...