20.5.14

Petuah Master Piala Kota Bandung

| Mei 19 |

Tidak selamanya, anak muda, belajar yang baik-baik itu dari yang tua. Karena ada saja yang buruk dan memalukannya. Bangun jam11 siang adalah tindakan memalukan dari seorang sarjana, begitu kata orang tua pada saya. Apalagi ketika ada anak kelas 4 SD tahu kalau jam segitu kakaknya masih belum bangun. Pagi tadi si puput minta digambarin kumpulan ikan dalam akuarium buat tugas sekolahnya. Tapi saya baru bangun waktu dia pulang sekolah. Jadi gak jadi.

Janjian sama pak utju juga terbengkalai. Baru ke studionya jam 1an. Meski umurnya sudah hampir 75, beliau tau juga selera obrolan anak muda owsom seperti saya. Awal-awal bicara soal piala yang kemarin. Lucunya, tiap kali saya jelasin sesuatu yang agak hi-tech, beliau malah bilang kalau saya nyusahin dia. Dan bawa-bawa pak agus, dosen pembimbing TA saya. Katanya "gimana sih anaknya pak agus ini banyak nyusahin saya". Btw, dosbing saya itu adalah juniornya dia dulu waktu di Seni Rupa angkatan 64. Dammit, i'm feeling like 60 years old right now.



Lama betul saya bincang sama beliau. Cerita soal terapi akupunturnya di BMG sama dokter bernama Fenty. Lalu beliau beri saya 3 petuah : Pertama, bilang sama ibu/istri kamu kalau masak pakai minyak goreng, pakailah itu minyak hanya 1-2 kali, habis itu buang. Kedua, olahraga. Seminggu 3 kali lari atau 5 hari minimal jalan kaki selama 30 menit. Ketiga, atur baik-baik pola tidur.

Oya satu lagi. Mengenai profesi sebagai desainer. Pak Utju ini beri saya wejangan-wejangan yang tak ternilai, saya pikir. Ini berdasarkan cerita beliau, pengalamannya puluhan tahun. Dulu, dia punya 6 companion, yang punya ideologi yang sama, latar belakang yang sama, desainer. Lalu sama-sama merintis usaha yang fokus pada keilmuan desain. Ketika perusahaan mereka sedang beranjak naik daun, muncullah clash sana-sini antar ke-6 founder tadi selaku pemegang saham. Bahkan ada 1 orang yang betul-betul menggerogoti tubuh perusahaan mereka dari dalam. Collaps. Yang paling besar terkena dampaknya adalah Pak Utju ini. Lantas dari situ, ia punya prinsip : jangan pernah mau merintis usaha dengan sesama desainer dengan passion yang sama. Kalau mau buat studio, buatlah sendiri, begitu katanya. Kecil-kecilan tak jadi soal. Yang penting, kalau kamu maju, maju sendiri, rugi, rugi sendiri, dan segala sesuatunya adalah tanggungan sendiri. Begitu kira-kira. Terima kasih, Pak.

***

Sore ke rumah mode lagi. Prosesi finalisasi project branding kios mie tempo hari. Jam 4 beres lalu ke salman lalu pulang. Malam hari dapat undangan dari mas yopi yang dulu pernah ngontak via behance. Dulu karena masih kuliah, saya ndak bisa main-main ke studionya. Dan tadi ditanya, kalau ke jakarta suruh mampir ke studionya di setiabudi. Mungkin besok sekalian ke Sunter. Ngomong-ngomong, siang tadi dapat kabar bagus dari perusahaan berdomisili di sunter. Makanya jum'at ke sana.

***

Hp saya kecemplung kakus. Layarnya langsung pucat pasi. Cuma keliatan sedikit. Memang, hp itu mencerminkan pemiliknya. Sama-sama tak jago renang.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...