21.5.14

Weirdnesday

 | Mei, 20 |

Saya teh udah di jalan Suci. Mau ke tempat buat piala lagi ngecek progres. Lalu tanpa pikir apa-apa saya putar balik pulang ke rumah lagi. Alasannya, langit barat mendung-mendung. Aneh.

Baru keluar lagi. Kali ini pakai sepeda saja buat sekalian buang keringat. Beritanya masih anget-anget nih soal Hatta Rajasa yang nyalon ke Salon Etty buat persiapan jadi wakil presiden. Wakil loh! Jadi, kalau sudah fix mau jadi wakil, pesan saya, harap muka orang ini yang ngajeblag di jembatan penyebrangan cicaheum, harap segera dicopot. Cukup sudah kau hanya memandangi kemacetan kota ini dari atas sana. Waktunya memperbaikinya.


Orang tolol lampu merah.


Ke kosambi beli kemeja. Persiapan jumat besok ke ibukota. Baru-baru saya sadar kalau kemeja saja tak punya yang tak kusam. Kalau yang dulu-dulu memang hasil pinjaman. Semoga dengan kemeja baru ini saya jadi terlihat tampan. Belum ditambah dasi abu spesial pakai kornet itu.


Aneh sekali. Dari seberang saya lihat ada sebuah toko baju dengan penjaganya seorang kakek. Sekilas saya lihat di sana menjual baju-baju adat. Di etalase ada pula beskap. Tapi, begitu saya menyebrang, saya cari-cari lagi kok gak ada ya? Apa tutup? Ah masa secepat itu? Aneh bukan bualan.


Ponakan-ponakin mau pada tidur di mari katanya. Ribut-ribut tapi bikin hangat. Jam 9.27-an baru mereka tidur setelah makan kerupuk udang dan saya ajak gosok gigi.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...