19.9.14

Sarapan Pagi - TED Talk about 3D Printing

September 21

Kuota internet smartfren (which is not really smart and friendly) saya bulan ini sudah habis. Cukup menyiksa bagi kaum eksekutif muda seperti saya yang menempatkan internet pada list nomor 6 dalam kebutuhan primer setelah rukun islam. Jadi saya mengungsi ke warnet dekat kosan. Ambil paket 2 jam tapi baru 5 menit duduk ada kendala sama panggilan alam. Tapi saya acuh saja. Ya itu derita pelanggan berikutnya kalau tempat duduknya becek-becek bau.

Tapi bukan soal itu yang ingin saya bahas. Niatan saya ke warnet pagi ini ada 2 : cek email dan nonton TED. Sudah sekian lama saya kehausan nonton TED. Ya seperti yang saya bilang tadi, jangankan nonton video online, buka blog begini saja bikin overheat modem juga perut. Atau dalam bahasa sunda biasa disebut nasteung (panas beuteung). Untunglah pagi-pagi seperti ini warnet di kampung ini belum banyak anak-anak yang main dota, jadi bisa nonton/download banyak video TED.

Ada 1 talk yang menarik. Soal teknologi 3d printing. Judulnya : What's Next in 3d Printing. Sebenarnya saya sudah tau teknologi macam ini sejak masuk kuliah. Tapi waktu itu masih sebatas yaa print-print bidak catur, mainan, lego, dll. Sekarang teknologi ini improve-nya udah beyond imagination aja. Coba saja tonton.



Di bidang medis, buat kaki prostetik atau support buat penderita skoliosis ibarat bikin mie instant. Hasilnya pun sudah memenuhi kaidah ergonomi tubuh manusianya. Di bidang kuliner, tinggal download resep, upload ke alatnya, dan tinggal nunggu 'Ta-daa' moment buat liat hasilnya dalam hitungan menit. Material buat nge-print makanan ya pasti beda sama buat nge-sol sepatu. Di bidang arsitektur, jelas buat bikin model berskala. 

Prospek paling menjanjikan itu adalah di ranah desain produk (kepedean). Ya kalau dipikir pikir, back in early 20th century, revolusi industri itu produk-produk masih diciptakan 1 saja untuk 1 atau 2 orang. Begitu ada mesin-mesin pabrikan, produk-produk jadi bisa mass production. Prediksi saya, sekarang sih kembali ke revolusi industri, jika dilihat dari sisi kebutuhan produknya. Manusia akan butuh produk yang spesifik untuk dirinya. Atau manusia hanya ingin produk yang membuat dirinya beda/unik dari yang lain. Individualis?

Ya kita lihat saja apa jadinya nanti.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...