10.9.14

Time Flies!

September 10

Sepertinya skill menulis saya semakin tumpul. Bingung memilih paduan kata dan menyelaraskannya dengan pikiran yang akhir-akhir ini dipenuhi bermacam kelakuan.

***

Kemarin misalnya, saya adu mulut sama bule Libya bernama Abdul. Masalahnya hanya perkara gadis. Ceritanya, kemarin saya keliling Pare cari makan malam sama si abeng. Sampai di suatu tempat kawasan jalan anggrek kita nemu tukang nasi goreng. Singgahlah kami di situ. Beberapa saat pasca pemesanan, datanglah segerombol gadis ABG (yaa seperti anak baru mau kuliah) yang juga ikut memesan itu nasi goreng.

Tiba-tiba, itu cewek-cewek ABG berlarian masuk ke dalam kedai nasi goreng sempit itu. Duduk di samping saya. Loh saya ya kaget. Pesen nasi goreng kok disodorin anak gadis, (manis pula). Ya saya tanya aja kenapa. "Itu takut" sambil nunjuk-nunjuk seseorang di luar. Ternyata ada 2 orang bule Arab nyasar di sini. Dari keterangan si cewek-yang-duduk-di-sebelah-saya, saya tahu kalau dia adalah Abdul, bule Libya yang baru beberapa minggu belajar bahasa Inggris di Pare. Si Abdul ini ternyata maksa-maksa si cewek-yang-di-sebelah-saya buat ikut dia. "You! You! Come here!" sambil nunjuk-nunjuk tempat gelap di sebelah. Si cewek ini ketakutan. Lantas dia bilang "I'm with my boyfriend here!" sambil nunjuk-nunjuk saya. Loh?? Apa ini? Saya liat sekeliling juga gak ada kamera. Ya kirain aja saya lagi masuk acara Kena Deh atau acara pranks gitu. Ternyata emang bukan pranks. Sambil bengong-bengong diliatin si bule arab, dan si cewek sebelah nyoba pegang tangan saya, saya kan jadi blah bloh. Tapi dengan niat membantu si cewek ABG ini, ya saya bilang juga kalau she's my girlfriend. Si Bule langsung pasang muka heran, tapi tetep maksa buat ngajak ini cewek ikut sama dia. Saya ladenin deh. Tapi karena saya gabisa bahasa Arab selain ente Bahlul, dan itu bakal repot urusannya, ya kepaksa pake Inggris.  Tapi si bule ternyata gak bisa bahasa Inggris. Gubrak. Masa iya harus saya ladenin pake ayat kursi?

Setelah adu mulut selama hampir 15 menit di tukang nasi goreng yang tak berdosa itu, si bule dan temannya yang berwajah mesum menyerah dan pergi dengan tangan kosong. Si cewek ABG ini lantas menunggu beberapa saat sampai si bule-bule arab gila tadi benar-benar lenyap.

Singkat cerita, si Abdul itu ternyata suka sama si cewek ini. Dia mau nembak malam itu juga karena besok paginya si cewek pulang ke jakarta. Tapi cara dia mengajak si cewek ini agak frontal dan menjurus pada pemaksaan. Siapa yang gak parno diajak sama bule yang baru dikenal beberapa minggu doang?

Ujung-ujungnya, si cewek itu berlalu, berterima kasih, tanpa meninggalkan nama atau nomor hp atau apapun itu. But sometimes the bitterest the better. If there is somebody else that you really hope to meet, you have to stick with it even she's miles away from your place right now. The art of longing for someone is not about send her text every single time you miss her, it's all about how to keep your feelings to her as the time goes by. It's pretty hard indeed, but it's worth to try. So when you come back in the next day, you won't regret.

***

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...