30.10.15

Mau yah jadi nyamuk!

Nyamuk itu diciptakan pasti ada alasannya, tidak mungkin tidak. Mereka pasti berguna. Dan ditinjau dari terminologi gender, nyamuk betina berbeda tugasnya sama laki-lakinya, selain hanya tempat bertumbuhnya janin lalu melahirkannya. Saya percaya itu. Mungkin dia, si ibu nyamuk mendidik anak perempuannya supaya tidak jadi Spice Girl (cabe-cabean), menjahit bendera Viking persib regional Cikungunya, kecamatan Cikudapateuh, atau menjual darah kewanitaan di Pasar Ciateul gara-gara digigit nyamuk. Lalu si ayah nyamuk juga seperti pria pada umumnya. Bekerja keras siang malam. Ada juga sebagian jadi nyamuk pantat belang, yang hobinya selingkuh, berhubungan badan sambil terbang, atau nge-gerung-gerung knalpotnya di pinggir kuping kita pas kita lagi tidur nyenyak. Ganggu sekali kan? Itu mungkin mengapa hidung mereka panjang karena suka berdusta.

Tapi kenapa mereka selalu dihindari oleh manusia? Dipukul lah, ditimpuk, ditepak, bahkan diberi kabut asap baygon. Keras sekali hidupnya. Tapi mereka ini makhluk-makhluk pantang menyerah ruapanya. Ditolak pake tolak nyamuk di malam pertama, datang lagi di malam berikutnya. Terus dan terus sampai pada saat kita sudah melepaskan tameng tolak nyamuk, dia melampiaskan nafsu liarnya. Mencocok badan bertubi-tubi. Seperti malam ini.

Kalau mau berhusnudzon, nyamuk-nyamuk ini ibaratnya pengganti donor darah bagi mereka yang pelit dan jarang ke PMI. Bagus itu. Darahnya disedot setiap malam, jadi pabrik sumsum tulang belakangnya terus produksi darah merah dan menekan laju pengangguran. Sel-sel darahnya terus berregenerasi dan menurut ilmu kesehatan itu hal bagus.

Kalau dipikir-pikir, kenapa nyamuk baru gencar menyerang pada jam-jam seperti ini, sepertiga malam dan menjelang matahari terbit, itu tugas mereka membangunkan orang-orang seperti saya yang kebluk, yanggak mempan dibangunin sama HP yang alarm pagi-nya lagu-lagu Payung Teduh. Tugas mereka untuk membangunkan manusia untuk solat subuh atau solat tahajud. Tapi kalau saya bangun juga jarang solat tahajud, soalnya kalau ditulis dan ketauan orang kan riya. Itu asli loh. Kalau pengalaman saya selama ini, 2 hal yang sering membangunkan pas dini hari atau subuh hari, itu pertama nyamuk, kedua kepanasan. Bisa kepanasan karena emang cuaca gerah, atau hari sudah siang. Ha ha ha. Alarm itu nomor sekian. Ini hanya terjadi di Bandung akhir-akhir ini saja. Sedang gamang saja. Tidak tahu lari kepada siapa untuk ngobrol-ngobrol jedar-jedor soal kehidupan. Bagusnya blog ini ada fitur draft itu supaya tulisan yang terlalu emosional bisa disampaikan sepanjang yang kita mau, bisa disimpan sampai blogger bangkrut, atau untuk kemudian dihapus saja. Opsi terakhir itu banyak saya dilakukan. Anggap saja itu do’a pada Tuhan.
DRAFT : Do’a dari Ardhyaska Amy for Tuhan. Sent!

***

Kamu mau yah jadi nyamuk? / Biar apa? / Biar jadi orang ketiga / Kok? / Iya orang pertama si iswan, kedua si istu, ketiga istri.

***

Tempo hari saya diajak ketemu saudara jauh dari Lampung. Konon mereka berasal dari kakek dari ayah. Cerita silsilah dan hubungannya dengan saya, ada kaitannya dengan masa lalu dan berdampak pada masa depan, begitu kata om Apip, yang bercerita. Materinya amat banyak, lain kali saja. Ini seru.

***


Sore tadi ke Hangar 7. Soal undangan interview sebuah EO yang salah say abaca, harusnya kemarin. Saya minta maaf dan menjelaskan. Setehu saya, di surel yang mereka kirim tertulis : “don’t hesitate to ask”. Namun begitu ditanya lewat email, sms, mereka gak merespon. Mungkin mereka orang-orang yang tingkat kesibukannya padat merayap.

No comments:

Post a Comment

Trip Intergalaksi

Selasa, 23 Juni 2020 03.22 dini hari Kisah ini saya tulis begitu bangun tidur dari mimpi yang tidak akan pernah saya lupakan. Mimpi yan...